Akun
guest@beritabali.com

Beritabali ID:


Langganan
logo
Beritabali Premium Aktif

Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium




Lagi, Jembrana Kirim Guru Ke Malaysia

Negara

Senin, 17 Desember 2007, 15:51 WITA Follow
Beritabali.com

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Kebijakan pendidikan di Jembrana ternyata tidak stagnan berhenti pada subsidi biaya pendidikan saja, namun merambah kepada peningkatan kualitas guru.



Secara bertahap Pemkab Jembrana telah memberangkatkan 75 orang kepala sekolah SMP, SMA/SMK dan guru dari dua bidang studi yakni Bahasa Inggris dan Matematika.



Terakhir, Senin (17/12), Bupati Jembrana, I Gede Winasa melepas keberangkatan 8 guru SMP, 1 guru SMA dan 1 guru SMK untuk mengikuti tugas belajar ke Malaysia.


Kepada 10 orang guru ini Prof. Winasa menyampaikan pesan agar setelah pulang nanti, para guru ini memiliki nilai tambah. “Minimal kalau ditest TOEFL nilainya bisa bertambah,” kata Prof. Winasa. Lanjut Prof. Winasa, dari sisi materi, apa yang diberikan pengajar di Malaysia tidak jauh beda dengan di Indonesia. “Cuma sistem pengajarannya saja yang beda, itulah yang harus kita pelajari,” jelasnya.

Ia juga mengungkapkan, selain Jembrana, beberapa kabupaten juga akan mengirimkan guru dengan tujuan yang sama. Dirinya menilai, adanya kontingen dari daerah lain ini bagus untuk memotivasi persaingan sehat guna membuktikan guru Bahasa Inggris daerah mana yang lebih mumpuni.

“Jangan kita seperti katak dalam tempurung, merasa hebat di daerah sendiri tapi ternyata guru dari daerah lain jauh lebih hebat,” pesan Prof. Winasa. Para guru ini sendiri akan berada di Malaysia selama 1 bulan. Biaya pemberangkatan mereka ditanggung oleh Pemkab Jembrana termasuk uang saku masing-masing Rp 1 juta.



Ditemui usai menerima guru yang akan berangkat ke Malaysia ini, Prof. Winasa mengatakan, setelah seluruh guru Bahasa Inggris belajar ke Malaysia pihaknya segera akan memberangkatkan guru Matematika. Ia mengungkapkan, dipilihnya Malaysia tidak lepas dari kultur bahasanya yang tidak jauh beda dengan Indonesia. “Karena bahasanya mirip, komunikasinya jadi lebih mudah. Selain itu biaya ke sana lebih murah dibanding jika kita tugas belajar ke Australia atau negara lainnya,” tambah Prof. Winasa. (gus)

Beritabali.com

Berlangganan BeritaBali
untuk membaca cerita lengkapnya

Lanjutkan

Reporter: bbn/ctg



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami