Disperindag Sidak Parsel Galungan
Denpasar
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Menyikapi maraknya penjualan parsel menjelang hari Raya Galungan, disikapi serius Disperindag Kota Denpasar dengan mengadakan sidak ke sejumlah swalayan yang ada di Kota Denpasar.
“Kami ingin memastikan barang-barang yang dijual swalayan/toko dikemas dalam bentuk parsel, baik itu berupa makanan atau minuman layak dan aman untuk dikonsumsi,” kata Kasubdin Pembinaan dan Perlindungan Konsumen Disperindag Kota Denpasar Dra. Luh Gede Ratnaningrat saat ditemui memimpin sidak di Swalayan Hardys Panjer.
Tim yang beranggotakan dari BP POM Denpasar dan Dinas Kesehatan mulai bergerak menyisir parsel yang dipajang di Hardys Panjer. Beberapa parsel diambil sebagai sampel diperiksa satu persatu.
Namun, sampai akhir pemeriksaan tidak ditemukan adanya barang yang kedaluwarsa ataupun kemasan barang yang rusak. Disamping memeriksa parsel di swalayan ini, tim juga sempat memeriksa beberapa kosmetik yang dipajang di etalase.
“Siapa tahu ada barang atau kosmetik yang mengandung Mercuri atau Hydroquinon yang kembali dijual, tapi syukur setelah dicek tidak ditemukan ada kosmetik yang berbahaya,” ujar Ratnaningrat.Namun, ditempat ini ketua tim sempat mengingatkan manajer Hardys, AA. Gede Raka Semara agar memasang kartu atau label garansi pada setiap parsel yang dijual.
“Hal ini memang kami wajibkan kepada setiap swalayan atau toko yang menjual parsel agar memasang label garansi pada setiap produk yang dijualnya. Ini untuk memberikan kepastian rasa aman kepada konsumen dan jika terjadi kerusakan atau produk kedaluwarsa dapat ditukar kembali.
Pemasangan label kartu garansi ini sudah kami terapkan dan wajibkan sejak tahun 2002 lalu. Setelah menyidak Hardys Panjer, sidak dilanjutkan ke Swalayan Makro, namun sayang di swalayan ini tim tidak menemukan parsel. Menurut Human Resources Depatemen Makro, Komang Kariani pihaknya kali ini tidak menjual parsel.
“Maaf Pak, untuk tahun ini kami tidak menjual parsel. Biasanya kami menjual parsel pada saat Lebaran maupun pada tahun baru,” katanya.Sidak parsel juga dilakukan di swalayan Ramayana, Hardys Sesetan dan Tiara Dewata.
Di Tiara Dewata tim sempat memeriksa satu sampel parsel yang dijual di swalayan tersebut, namun tidak ditemukan ada barang yang kedaluwarsa atau kemasannya rusak.Usai sidak, Luh Gede Ratnaningrat mengatakan pihaknya akan terus memantau barang yang dijual di swalayan termasuk parsel.
“Ini adalah bentuk antsipasi dalam rangka perlindungan kepada konsumen. Kasihan jika masyarakat yang jadi korban, karena biasanya ada beberapa pengusaha yang nakal dengan memanfaakan momentum hari raya untuk mengeruk keuntungan yang berlipat. Jika ada ditemukan pengusaha yang nakal kami tidak segan-segan untuk mengambil tindakan tegas,” ancamnya. (ctg)
Reporter: bbn/ctg
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
