search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Potensi Wisata Bahari Yang Belum Tersentuh
Sabtu, 19 Januari 2008, 17:08 WITA Follow
image

image.google.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BULELENG.

Teluk Batu Ampar yang terletak di Buleleng Barat, tepatnya di Desa Pejarakan, Kecamatan Gerokgak ternyata menyimpan potensi pariwisata bahari yang menjanjikan. Namun sayang, potensi tersebut belum digarap secara maksimal.

Perbekel Desa Pejarakan, Made Sumita, saat mendampingi sejumlah wartawan menelusuri Teluk Batu Ampar, Sabtu (19/1) mengungkapkan, wilayah teluk Batu Ampar sama sekali belum tersentuh dengan program pembangunan dari Pemerintah Kabupaten Buleleng.


“Jalan yang rusak menuju teluk ini dulunya dibuat secara swasembada oleh masyarakat dan kelompok nelayan Banyu Mandi. Sekarang kondisinya telah rusak, dan sama sekali belum ada perhatian dari pemerintah. Demikian juga dengan potensi wisata baharinya yang belum dimanfaatkan secara optimal,“ papar Sumita.

Sejauh ini, pemanfaatan Teluk Batu Ampar dengan keragaman wisata baharinya itu baru dimanfaatkan Kelompok Nelayan Banyu Mandi dengan membentuk usaha Wisata Tirta, yang didukung dengan sarana prasarana tradisional.

 



“Hanya ini yang bisa kami perbuat untuk memanfaatkan potensi Teluk Batu Ampar, yakni dengan memanfaatkan sejumlah boat kami untuk membuka Wisata Tirta berupa penyeberangan ke Pulau Menjangan, atau mengantar wisatawan untuk menyelam dan melihat keindahan alam bawah laut,“ ungkap Ketua Wisata Tirta Kelompok Nelayan Banyu Mandi, Nyoman Sandi.

Walupun belum ada perhatian dari Pemerintah dalam pengembangan potensi Teluk Batu Ampar tersebut, Kelompok Nelayan Banyu Mandi melengkapi berbagai sarana dan prasarana dengan swasembada dan swakelola.“Dermaga ini kita buat dengan kelompok nelayan, agar mempermudah setiap penyeberangan ke Pulau Menjangan. Walupun terkesan darurat, tapi masih bisa kita pergunakan,“ papar Sandi.

Sementara, dalam sekali penyeberangan ataupun masuk ke Kawasan Teluk Batu Ampar, para pengunjung dikenakan tarif Rp. 20.000,- untuk wisatawan asing, dan Rp. 2.500,- untuk lokal. Sedangkan biaya penggunaan fasilitas boat berupa perahu tradisional dikenakan Rp. 310.000,-. (sas)

Reporter: bbn/ctg



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami