Anak-Anak Korban Kekerasan Diterapi Lumba-Lumba
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BULELENG.
Lumba-lumba selama ini dikenal sebagai hewan yang mempunyai sifat bersahabat dengan manusia. Di Buleleng Bali, 4 ekor lumba-lumba digunakan sebagai sarana untuk melakukan terapi bagi anak-anak penderita trauma korban kekerasan fisik maupun psikis.
Belasan anak-anak dari sebuah panti asuhan di Denpasar Bali, akhir pekan kemarin datang ke pusat terapi lumba-lumba di Lovina Buleleng untuk menjalani terapi menghilangkan trauma akibat kekerasan fisik, psikis, hingga pelecehan seksual.
Sebelum masuk ke kolam lumba-lumba, anak-anak ini diharuskan mengenakan jaket pelampung. Selain itu, mereka juga diberi petunjuk tentang cara berenang bersama lumba-lumba.
Setelah diberi pengarahan, anak-anak peserta terapi kemudian masuk ke kolam lumba-lumba untuk diterapi oleh 4 ekor lumba. Empat ekor lumba tersebut berjenis hidung botol, yang masing-masing bernama Jon, Jack, Gombloh, dan Ucil.
Di dalam kolam, anak-anak peserta terapi hanya berenang dengan cara terlentang. Lumba-lumba kemudian menterapi dengan berenang di sekeliling mereka sambil sesekali menyentuh bagian tubuh anak-anak ini.
“Perasaan saya sekarang lebih enak setelah ikut terapi ini. Sebelumnya saya stress dan juga trauma,” kata salah seorang peserta terapi, Luh Lisarianti.“Berdasarkan penelitian, berenang bersama lumba-lumba ini dapat menimbulkan perasaan bahagia sehingga mampu menghilangkan depresi atau perasaan cemas bagi peserta terapi.
Selain itu, suara ultra (ultra sound) dan gelombang sonar yang dipancarkan lumba-lumba dipercaya mampu memperbaiki sel-sel dalam tubuh untuk penyembuhan penyakit,” jelas Karl Guenther Meyer, pengelola terapi lumba.
Terapi dengan lumba-lumba untuk menghilangkan trauma ini dilakukan selama kurang lebih satu jam. Untuk biaya terapi, pengelola tidak mematok harga karena disesuaikan dengan kemampuan ekonomi peserta terapi. (dev)
Reporter: bbn/ctg