search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
-
Rabu, 30 Januari 2008, 22:17 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Sebelum kasus pembunuhan Aiptu Komang Alit Srinata dan 3 anggota keluarganya terkuak karena diracun seorang dukun, warga setempat sempat menghubungkannya dengan 'cetik'. Bagi masyarakat Bali, kata cetik berkonotasi mengerikan dan sangat negatif, seperti halnya santet. Kini misteri itu terkuak. Cetik itu dipastikan racun Potasium. 

Bila menyebut kata 'cetik' di Bali, maka orang akan langsung membayangkan hal-hal negatif sekaligus mengerikan. Cetik itu selalu identik dengan sifat menyakiti sesama dengan mengunakan ilmu hitam atau black magic.

 



Nah, ketika jenazah Aiptu Alit Srinata dan 3 keluarganya ditemukan tewas di rumahnya, warga sekitar langsung mengkaitkannya dengan kata cetik. Dugaan yang belakangan terbukti ngawur ini berasal dari kondisi tubuh para korban yang nihil kekerasan fisik dan sebelumnya sempat dikunjungi balian atau dukun.

Namun semua praduga ini kini berakhir. Dari hasil otopsi dan uji labforensik, cetik yang mengerikan itu sudah diketahui jenisnya yakni berupa racun potasium.Tersangka yang dukun atau tabib ini meracun para korban dengan Potasium atau portas yang biasa untuk meracun ikan, jelas Kapolres Karangasem AKBP Istiyono kepada wartawan hari ini. (ctg)

Reporter: bbn/ctg



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami