Akun
user@gmail.com
Beritabali ID: 738173817
Langganan

Beritabali Premium Tidak Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Aktif sampai 23 Desember 2025
New York, USA (HQ)
750 Sing Sing Rd, Horseheads, NY, 14845Call: 469-537-2410 (Toll-free)
hello@blogzine.comLomloman Dilarang, Ogoh-ogoh Jalan Terus
BERITABALI.COM, BULELENG.
Menjelang perayaan Hari Raya Nyepi di Kabupaten Buleleng nampaknya akan memberikan kemeriahan sendiri, sebab arak-arakan Ogoh-ogoh yang sempat tidak diperbolehkan, pada tahun ini akan digelar di masing-masing desa pakraman.
“Tanpa mengurangi kreatifitas generasi muda Umat Hindu, ogoh-ogoh tetap kita adakan di masing-masing Desa Pakraman.
Dengan catatan, agar dikendalikan oleh Kelian Desa Pakraman dan melakukan koordinasi dengan desa dan keamanan setempat,” ungkap Ketua Mejelis Desa Pakraman Kabupaten Buleleng, Made Rimbawa, Sabtu (23/2) di kediamannya.
Menjaga kondisi ketertiban dan keamanan di Buleleng keberadaan Lomloman (meriam terbuat dari bambu,red) maupun petasan dilarang untuk digunakan dalam Hari Raya Nyepi tersebut
”Dari kesepakatan antar umat beragama, untuk petasan dan Lomloman kita larang dan juga kami serukan kepada warga pakraman untuk tidak melakukan perjudian ataupun pesta miras saat Nyepi nanti,” tegas Made Rimbawa.
Sementara, mengantisipasi peredaran petasan dan permainan Lomloman, Jajaran Polres Buleleng berencana melakukan operasi khusus dengan sasaran bunyi-bunyian yang meresahkan warga.
“Jadi untuk segala bunyi-bunyian menjelang perayaan Nyepi Tahun Caka 1930 yang jatuh bulan depan, kita nyatakan sementara dilarang karena untuk menjaga kamtibmas yang ada di Buleleng,” ungkap Perwira Humas Polres Buleleng, Kompol. Khaidar Latief. Sedangkan dalam pengamanan arak-arakan ogoh-ogoh, Jajaran Polres Buleleng telah menyiagakan ratusan personilnya untuk dilibatkan dalam pengamanan secara terbuka dan tertutup,utamanya saat malam Pengerupukan (sehari menjelang Nyepi, red), namun secara garis besar pengamanan tersebut akan dilakukan pecalang di masing-masing Desa Pakraman.
Reporter: bbn/sas
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
