search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Warga Jembrana Mulai Resah
Kamis, 27 Maret 2008, 14:49 WITA Follow
image

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Isu pencabutan subsidi minyak tanah (mitan) oleh pemerintah kini sudah didepan mata. Kendati baru akan diberlakukan di daerah Jakarta dan sekitarnya, warga yang ada di luar Pulau Jawa pun kini mulai ikut resah. Termasuk pula warga Kabupaten Jembrana. Sulastri, salah satu warga Desa Candikusuma mengaku resah dengan isu pencabutan subsidi tersebut.

Menurutnya, pencabutan subsidi itu akan semakin menekan perekonomian rakyat kecil yang sudah terhimpit. Kendati dirinya sudah mendapat bantuan kompor gas berikut tabung elpiji, namun ia mengaku khawatir menggunakan kompor tersebut. Pasalnya, kompor gas yang meledak di sejumlah daerah lain membuat dirinya takut menggunakan kompor berbahan bakar gas. “Saya takut pakai kompor gas itu, soalnya di berita-berita kan banyak kompor gas hasil konversi yang meledak. Nanti kalau kompor saya meledak bagaimana? Saya kan tidak punya cukup uang untuk berobat. Mana mungkin pemerintah mau bayar biaya berobat saya,” ujar Sulastri dengan nada khawatir.


Sementara itu, Adi Permana, warga Kelurahan Bale Bali Agung mengaku saat ini masih mencari energi alternatif. Namun kemungkinan besar ia akan kembali menggunakan tungku kayu bakar. “Biar murah meriah pakai tungku saja, tinggal beli kayu bakar Rp. 1.000 bisa untuk masak. Kalau tidak, masaknya pakai bensin saja. Kan kalau subsidi minyak tanah dicabut, harga bensin masih lebih murah daripada minyak tanah,” ujar Adi. 

Reporter: bbn/ctg



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami