Kenaikan BBM Akan Picu PHK di Bali
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Kenaikan tarif BBM yang direncanakan pemerintah naik sampai 28 persen dalam beberapa hari mendatang diperkirakan akan memicu terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan yang cukup besar di Bali. Dampak ikutannya juga akan makin bertambahnya angka masyarakat miskin di Pulau Dewata ini. "Saya melihat kenaikan harga BBM nanti akan berdampak pada terjadinya PHK karyawan yang cukup besar di Bali," tandas Ketua Dewan Pertimbangan DPD Kamaar Dagang dan Industri (Kadin) Bali, Jaya Susila, saat diminta pendapatnya usai tampil sebagai pembicara pada acara seminar 'Pajak dan Dinamika Dunia Bisnis' di Hotel Inna Bali. Denpasar, Kamis (22/5).
Dalam hitung-hitungan Jaya Susila yang mantan Ketua Kadin Bali ini, tingginya harga BBM akan berdampak pada kenaikan harga-harga barang, termasuk juga biaya produksi bagi perusahaan, sehingga beban perusahaan akan semakin berat. Karena tak kuat menanggung biaya tinggi, akibatnya akan terjadi rasionalisasi karyawan. Jaya Susila tak menyebut secara rinci angka pertambahan keluarga miskin pasca kenaikan harga BBM. Namun dia perkirakan jumlahnya bisa cukup besar. Saat ini jumlah rumah tangga miskin (RTM) di Bali mencapai sekitar 130 ribu RTM.
Sementara pemberian bantuan langsung tunai (BLT) sebagai kompensasi kepada RTM, menurut Jaya Susila dinilai tidak efektif, karena cenderung sifatnya akan bersifat sementara saja. Idealnya, kata Jaya Susila, ketika pemerintah menaikkan harga BBM, mestinya di sisi lain ada penghapusan pajak tertentu yang menyentuh kepentingan rakyat kecil. Misalnya penghapusan pajak sepeda motor, penghapusan pajak kendaraan angkutan umum, atau penghapusan pajak bumi dan bangunan (PBB) yang luas tanahnya satu are (100 M2).
Reporter: bbn/sin