Akun
guest@beritabali.com

Beritabali ID:


Langganan
logo
Beritabali Premium Aktif

Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium




Produksi Tembakau Menurun Drastis

Singaraja

Sabtu, 21 Juni 2008, 22:28 WITA Follow
Beritabali.com

image.google.com

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BULELENG.

Kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) sangat berdampak pada aktifitas petani tembakau, bahkan jatah minyak tanah yang di subsidi kepada para petani tembakau di Buleleng terpaksa dikurangi dari 2,5 liter menjadi 1 liter.

“Memang sejak BBM ini naik, subsidi yang diberikan pemerintah kepada petani tembakau jadi berkurang, ya mau apalagi kita sebagai rakyat hanya terima keputusan ini yang tentunya kita juga membatasi produksi tembakau,” ungkap Nyoman Suyasa, petani tembakau dari Desa Baktiseraga, Sabtu (21/6).

Menyikapi keluhan para petani tembakau itu, Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Buleleng telah berupaya melakukan pendekatan dengan petani tembakau maupun pihak pertamina.

”Yang jelas, adanya dampak yang signifikan bagi petani tembakau kita yang hanya dijatah 1 juta liter saja, namun pada saat ini kita telah mengajukan tambahan minyak tanah lagi 1,5 juta liter kepada PT Pertamina wilayah lima Denpasar agar bisa memenuhi kebutuhan petani tembakau di Buleleng,” ungkap Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Buleleng, Komang Gede Yasa.

Di Kabupaten Buleleng lahan yang ditanami tembakau mencapai 834 hektar, yang tersebar di 4 kecamatan, diantaranya Sukasada, Buleleng, Seririt dan Gerokgak dengan jumlah petani tembakau sebanyak 253.

”Dengan adanya pengurangan jatah, telah kita upayakan untuk mengusulkan sebanyak 1,5 juta liter, bila tidak disetujui maka petani tembakau hanya mampu berproduksi sebanyak 1600 ton tembakau kering,” ujar Komang Gede Yasa.

Tahun ini diperkirakan produksi tembakau di Buleleng bakal mengalami penurunan yang drastis, sebab petani tembakau akan melakukan pengurangan penanaman, sebab saat produksi tembakau kering melalui ‘pengopenan’ petani membeli minyak tanah tanpa subsidi seharga 7.000 rupiah per liter. (sas)

Beritabali.com

Berlangganan BeritaBali
untuk membaca cerita lengkapnya

Lanjutkan

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami