Sopir Angkot Tuntut Janji Politik
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, JEMBRANA.
Kedatangan sopir ke gedung DPRD Jembrana, Senin (22/9) rupanya tidak semata-mata mempertanyakan penambahan anggaran untuk bus Jimbarwana Transport, namun mereka menanyakan janji yang disampaikan 2 kader PDIP Jembrana saat akan dihelatnya Pemilihan Gubernur 2008 lalu.
I Wayan Suarya, koordinator sopir, mengatakan dirinya merasa menjadi korban politik karena sebelum perhelatan Pilgub dimana I Gede Winasa menjadi rival calon PDIP (Pastiyoga), mereka diminta terus menyuarakan aspirasi untuk menghentikan pengoperasian bus Jimbarwana Transport dan dijanjikan aspirasi tersebut akan diperjuangkan.
"Tapi setelah jago PDIP itu menang janjinya tetap tinggal janji saja dan tidak direalisasikan. Buktinya bus itu masih bebas beroperasi," ujarnya. Lanjut Suarya, , untuk itu pihaknya ingin menuntut janji tersebut kepada 2 kader PDIP Jembrana yang duduk di legislatif yakni Ketua Komisi C, I Ketut Wirata Winaya dan anggotanya I Putu Budi Wihantara yang disampaikan ketika mereka datang ke DPRD Jembrana pada 28 April lalu.
"Mereka berdua berjanji akan memperjuangkan aspirasi kami untuk menghentikan pengoperasian bus Jimbarwana Transport dan tidak menambah lagi bus sekolah dengan menyetop anggaranya," terangnya. Imbuh Suarya, mereka juga meminta pihaknya untuk menyuarakan terus aspirasi tersebut sebelum digelarnya Pilgub lalu. "Nyatanya janji tersebut tidak ditepati malah dalam APBD Perubahan ada tambahan dana Rp.488 juta untuk bus sekolah," imbuh Suarya.
Kedatangan para sopir yang tergabung dalam Masyarakat Peduli Angkutan Umum merupakan yang ketiga kalinya. Sebelumnya mereka juga mendatangi DPRD Jembrana untuk memperjuangkan aspirasinya agar menghentikan pengoprasian busway dan tidak menambah lagi bus sekolah karena sudah melanggar perjanjian dan menghilangkan penghasilan sopir-sopir angkutan umum. (dey)
Reporter: bbn/rob