search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Mengambil Tema Tri Hita Karana
Minggu, 12 Oktober 2008, 22:46 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, GIANYAR.

Ubud Writers and Readers Festival kembali hadir ditengah – tengah para penulis dan pembaca dunia. Hajatan yang diilangsungkan setiap tahunnya kali ini bakal berlangsung mulai 14 Oktober hingga 19 Oktober mendatang di Indus Restauran, Campuhan, Ubud.



Seperti yang disampaikan oleh penyelenggara sekaligus penggagas acara, I Ketut Suardana, kegiatan kali ini mengambil tema tema Tri Hita Karana.

Tri Hita Karana bermakna tiga hubungan harmonis manusia dengan Tuhan, lingkungan dan sesama manusia sendiri. “ Penjor atau memenjor merupakan salah satu bagian pelaksanaan Tri Hita Karana, untuk itu kami lebih menonjolkan simbol ini, “ jelas pria kalem yang juga pemilik Casaluna Restaurant, Ubud.



Lebih jauh, Suardana menjelaskan penjor merupakan lambang persembahan manusia kepada Tuhan. Di dalam penjor tersebut terdapat berbagai jenis tanaman pala bungkah dan pala gantung ( tanaman hasil bumi) yang merupakan anugrah Tuhan dalam memberi kehidupan kepada manusia.

Anugrah tersebut kemudian dipersembahkan kembali oleh manusia kepada Sang Pencipta sebagai bentuk penghormatan.



Rencananya acara ini akan dibuka oleh Gubernur Bali Made Mangku Pastika. Mantan manajer Persegi itu menyatakan, dari empat kali perhelatan Ubud Writers dan readers sebelumnya, peserta asingnya terus meningkat, namun minat penulis lokal masih kecil.

“Ke depan kita berharap para penulis lokal lebih banyak yang ikut ambil bagian dalam kegiatan menjadi perhatian dunia ini.” (Art)

Reporter: bbn/rob



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami