search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Nelayan Pengambengan Resah
Senin, 27 Oktober 2008, 15:48 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Musim ikan yang membuat hasil tangkapan nelayan melimpah rupanya tidak membuat nelayan di Desa Pengambengan, Negara gembira. Para nelayan ini justru merasa resah lantaran harga ikan yang merosot drastis.


Dari pantauan di lapangan, tangkapan ikan oleh nelayan di Desa Pengambengan sangat melimpah dan kebanyakan didominasi oleh ikan lemuru.

 


Wayan Dika (35) salah seorang nelayan mengungkapkan dirinya resah justru saat tangkapan ikan yang diperolehnya melimpah. "Bagaimana tidak resah, harga lemuru merosot drastis dari Rp. 4.000 menjadi Rp. 2.000 perkilonya," ujarnya sedih.

 


Anjloknya harga ikan ini, kata Dika, jelas membuatnya menangguk kerugian yang tidak sedikit bahkan seringkali dirinya terpaksa membuang ikan tersebut karena tidak laku dan khawatir busuk.

"Banyak ikan yang akhirnya terbuang percuma karena tidak laku dijual. Kalau disimpan, saya takut busuk,"tandasnya. Lanjut Dika, untuk menutupi biaya operasional sekali melaut yang bisa mencapai Rp. 3-5 juta, dirinya berupaya untuk mendapatkan ikan sebanyak-banyaknya dengan harapan bisa laku terjual semua. "Jika dapatnya sedikit tentunya tidak bisa menutupi biaya operasional sekali melaut yang mencapai Rp. 5 juta. Sekarang, sekali melaut saya bisa membawa pulang 40 ton ikan lemuru," terangnya.

 


Dika berharap agar harga ikan segera normal kembali karena jika terus anjlok seperti ini dirinya bersama nelayan lainnya akan terus merugi lantaran hasil yang didapat lebih sedikit dari biaya operasional yang dihabiskan. "Kalau kondisi ini berlangsung lama, kami pasti merugi terus," pungkasnya.

Reporter: bbn/dey



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami