search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kecurian di RS Darmayadnya, Lapor Polisi
Senin, 15 Desember 2008, 19:53 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Rumah Sakit Darmayadnya di Jalan Tohpati Denpasar, Minggu (14/12), dilaporkan ke Polsek Dentim oleh pasien bernama Made Drin Mardika (56) tinggal di Pundisan Tembuku, Bangli. Alasan korban melapor, karena dua HP serta sebuah tas berisi uang tunai Rp 7,5 juta, lenyap di Sal VIP Ayodya kamar nomor 3, di hotel tersebut.

Mardika mengatakan, Sabtu (13/12) pagi, dia datang ke RS Darmayadnya - Jalan Tohpati Denpasar untuk membesuk anaknya yang terkena demam berdarah. Sudah lima hari anaknya dirawat di Sal VIP Ayodya kamar nomor 3.

Ketika jarum jam menunjukkan pukul 03.30 dinihari, korban terjaga dari tidur. Dia terbangun karena mendengar suara pintu belakang, terbuka. Akan tetapi, karena rasa kantuk kadung menyerang, korban tertidur lagi. Namun, dia tidak menyadari tas pinggangnya sudah hilang, diembat pencuri.

Barulah sekitar pukul 05.30 dinihari, korban terbangun dan sadar tas pinggangnya berisi uang tunai Rp 7,5 juta raib. Selain tas pinggang, dua HP yakni : satu yang ditaruh di atas kulkas dan satu yang sedang di cas dan ditaruh di atas bantal, hilang seketika.

Mardika mencoba komplin kepada pihak RS Darmayadnya. Namun tidak ditanggapi. RS Darmayadnya terkesan buang badan dan tidak mau bertanggung-jawab, terhadap hilangnya harta benda korban di Sal VIP Ayodya kamar nomor 3.

Kami dikira mengada-ngada hilangnya tas pinggang dan HP. Pihak RS Darmayadnya terkesan tidak mau bertanggung-jawab,”jelas korban jengkel.

Justru, kata korban, pihak RS Darmayadnya menudingnya tidak mau bayar biaya perawatan. Korban dituding sengaja mencari alasan karena masa perawatan anaknya sudah akan berakhir.

Dikatakan korban, kamar tempat menginap anaknya, satu jalur dengan kamar perawat. Pintu belakang tersebut tidak pernah terkunci rapat, karena sedari dulu kuncinya sudah rusak. Jadi, siapa pun tidak bisa masuk, terkecuali perawat. Orang umum, hanya bisa melewati pintu lain.

Setahu korban, ketika pukul 03.00 dinihari (saat kejadian), ada perawat yang masuk dan mengganti infus anaknya. Lagipula, pasca kejadian, ada enam petugas yang jaga, dua satpam, selebihnya perawat.

“Aneh koq bisa kecurian, padahal pintu belakang selalu terbuka dan yang lewat hanya perawat,”ujarnya, Senin (15/12). Jengkel komplinnya tak ditanggapi pihak RS Darmayadnya, korban akhirnya melaporkan kasus pencurian ke Polsek Dentim. 

Reporter: bbn/bgl



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami