Akun
user@gmail.com

Beritabali ID: 738173817


Langganan
logo
Beritabali Premium Tidak Aktif

Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium

Aktif sampai 23 Desember 2025


New York, USA (HQ)

750 Sing Sing Rd, Horseheads, NY, 14845

Call: 469-537-2410 (Toll-free)

hello@blogzine.com
Gereja Katolik Tertua di Jembrana

Rabu, 24 Desember 2008, 23:29 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Kesibukan menjelang menyambut hari raya Natal jelas tampak terlihat di Gereja Hati Kudus Yesus, gereja Katholik tertua di Jembrana. Gereja yang terletak di Dusun Palasari, Ekasari, Melaya tampak mempersolek diri menjelang Misa Natal yang akan berlangsung Kamis (25/12) besok.

Romo Laurentius Mariono Pr, salah satu tokoh umat Katholik di Palasari ketika ditemui, Rabu (24/12) mengatakan gereja Hati Kudus Yesus ini diresmikan oleh Pastor Simon Bois pada 15 September 1940. "Awalnya pemeluk umat Katholik di daerah ini hanya 24 orang saja. Pertengahan September 1940, Gereja Hati Kudus Yesus ini diresmikan oleh Pastor Simon Bois. Pastor Simon inilah yang mengenalkan agama Katholik pertama kalinya," terangnya. Saat ini, kata Romo Laurentius, jumlah umat Katholik mengalami perkembangan yang sangat pesat sehingga mencapai 1.150 jiwa (327 kepala keluarga).

Meskipun umat Katholik di Palasari hidup berdampingan dengan umat lainnya namun mereka dapat hidup rukun penuh dengan toleransi. Gereja Hati Kudus Yesus sendiri dibangun dengan penuh ornamen style Bali sehingga tampak anggun dan menawan. Menurut Romo Laurentius Mariono Pr, arsitektur bangunan Gereja Hati Kudus Yesus ini merupakan ciri fisik adanya hubungan kultural antara budaya Bali dan Katholik.

"Bangunan gereja ini adalah bangunan gereja inkulturatif yang memadukan arsitektur ghotik dengan Bali," jelasnya. Keunikan ini, kata Romo Laurentius, harus dipertahankan di komunitas Katholik Palasari yang merupakan komunitas Katholik murni asli Bali.

"Biarpun romo yang bertugas sering berganti namun tradisi Bali ini tetap dipertahankan,"ungkapnya. Tidak salah kalau gereja tersebut sering dijadikan tempat kunjungan wisata, terutama wisata rohani. 

logo

Berlangganan BeritaBali
untuk membaca cerita lengkapnya

Lanjutkan

Reporter: bbn/dey



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami