Ulu Hati Bolong Ditusuk Belati, ABK Sekarat

Jumat, 24 April 2009, 17:19 WITA Follow
image

images.google.com

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Pelabuhan Benoa, Kamis (23/04) malam, berdarah. Seorang anak buah kapal (ABK) kapal Bandar Nelayan, Maulana (19), sekarat ditusuk belati oleh seorang ABK Jaya Kota, Sunardi (26). Penusukan yang terjadi di Jalan Ikan tuna II depan toko jaya Makmur, Pelabuhan Benoa diduga dendam lama.

Selain Sunardi, seorang dari pelaku lain berhasil diamankan. Dia adalah Puji Marjio (18). Sementara dua pelaku lain yakni IS dan Yan, masih diburu. Barang bukti yang disita, berupa pisau panjang 20 cm, zebo dan sweater.

Menurut Kapolsek KP3 Benoa, AKP Ayu Suinaci, pada Jumat (24/04), pertengkaran para ABK itu terjadi, pada pukul 22.00 Wita, di depan toko Jaya Makmur Jalan Ikan Tuna I, Pelabuhan Benoa.

Ketika itu korban makan didepan lokasi. Tak lama makan, datang Iswanto, teman satu kapal korban. Iswanto pun memangil korban ke seberang jalan. Disebelah Iswanto sudah menanti Yanto, Puji.“Korban dipanggil saat makan. Maksud pemanggilan itu tidak diketahui korban,”jelas Kapolsek.

Setelah berhadapan, Puji menanyakan apa maksud korban memukul temannya. Menyoal ini, Kapolsek pun menduga, pertanyaan Puji itu diduga ada kaitannya dengan dendam lama.Belum sempat menjawab, Puji dan IS langsung melayangkan pukulan kearah korban secara membabi buta. Bagian kepala dan tubuh korban babak belur dianiaya.

Yanto yang berada disekitar, tidak memukul. Dia pergi menjemput Sunardi yang nongkrong tak jauh dari lokasi. Sejenak, Sunardi tiba dan tanpa banyak bicara, langsung menusuk bagian ulu hati korban. Tragisnya, tusukan belati tembus hingga ke bagian perut korban.

Fisik korban asal Pekalongan, Jatim, masih kuat. Meski dalam kondisi berdarah darah, dia sempat melakukan perlawanan dan menendang belati.

Dalam kondisi yang mengenaskan, korban melarikan diri ke pos satpam di bandar. Disana korban roboh bermandikan darah dan dilarikan ke RSUP Sanglah.

Sunardi, yang bekerja sebagai ABK kapal nelayan Jaya Kota itu, belum puas. Sadar korban melarikan diri, dia ikut mengejar. Tapi karena melihat korban masuk ke pos satpam, dia mengurungkan niatnya. “Dia membuang barang bukti untuk menghilangkan jejak,”jelas mantan Kapolsek Kediri Tabanan.

Merasa bersalah, Sunardi membuang sweater dan pisau ke semak semak, tak jauh dari pos satpam. Zebo yang dikenakannya di kepala, dibuang ke atap warung.

Aparat kepolisian Polsek KP3 Benoa, yang menerima informasi penganiayaan berat, segera meluncur kelokasi dan menangkap seorang pelaku, Puji. Dilokasi, aparat kepolisian memeriksa sejumlah saksi.

AKP Suinaci mengatakan, pelaku (Sunardi) penusukan tidak ada dilokasi kejadian, dia kabur saat petugas datang. Namun perburuan terus dilakukan. Akhirnya, pada pukul 08.15 Wita, aparat kepolisian berhasil mendeteksi keberadaan Sunardi di sebuah rumah kos di Jalan Pulau Moyo Denpasar.

“Dia sengaja sembunyi disana dari incaran kita, dua pelaku masih diburu,”tegasnya.Kapolsek mengatakan, motif ini diduga dendam lama antara Iswanto dan korban. Pertikaian keduanya berlangsung di kapal, saat makan. Selengkapnya, Sunardi dan Puji dikenakan Pasal 170 KUHP tentang penganiayaan dan pengeroyokan secara bersama sama dengan ancaman 5 tahun penjara. 

logo

Berlangganan BeritaBali
untuk membaca cerita lengkapnya

Lanjutkan

Reporter: bbn/bgl



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami