Resahkan Warga, Kapolres Ancam Pelaku Balapan Liar
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, JEMBRANA.
Sejumlah tokoh masyarakat Kelurahan Lelateng, Negara mendatangi Mapolres Jembrana untuk mengadukan aksi balapan liar yang dilakukan oleh sejumlah oknum anak muda Jembrana.
Mereka menilai balapan liar atau lebih dikenal dengan trek-trekan sudah sangat meresahkan masyarakat Jembrana lantaran telah menimbulkan sejumlah korban mati sia-sia. Menerima pengaduan tersebut, Kapolres Jembrana, AKBP Ketut Suardana mengaku akan menindak tegas oknum-oknum raja jalanan yang meresahkan warga tersebut.
Dari informasi yang dihimpun, aksi trek-trekan biasanya dimulai pada pukul 01.00 dinihari saat masyarakat sedang terlelap di sejumlah titik lokasi, yakni Jalan di wilayah Lelateng, Jalan Ngurah Rai, Jalan Sudirman dan jalan di depan serta belakang kantor Bupati Jembrana.
“Hal serupa katanya juga terjadi di beberapa ruas jalan wilayah Melaya, Mendoyo dan Pekutatan. Suara knalpot kendaraannya yang bisingnya setengah mati itu membuat penghuni rumah
di sepanjang jalan itu terjaga. Benar-benar mengganggu,” tandas salah seorang pemuka masyarakat tersebut. Tokoh masyarakat tersebut juga menyayangkan lantaran aksi ugal-ugalan tersebut telah memakan sejumlah korban jiwa.
“Kami prihatin karena sudah ada yang mati karena trek-trekan. Tragisnya, ada pengguna jalan yang bukan pelaku trek-trekan tewas tertabrak,” katanya. Menurutnya, situasi jalan lengang dan lurus serta beraspal mulus ini memberi peluang oknum pelaku trek-trekan liar ini untuk mengadu kecepatan motor ilegal.
“Saya dengar informasi tidak jarang aksi ini juga dijadikan ajang taruhan uang. Besarannya mencapai ratusan ribu,” katanya. Mereka juga menyayangkan kalau aksi tersebut tidak disalurkan pada kegiatan-kegiatan resmi. “Kalau ada balapan resmi mereka tidak mau ikut. Pengecut namanya,” tandasnya sengit.
Kapolres Jembrana AKBP Ketut Suardana yang dihubungi Senin (27/4) mengakui kalau pihaknya sering menerima laporan dari masyarakat terkait adanya trek-trekan yang sudah pada titik meresahkan ini. “Kami sebenarnya setiap malam sudah melakukan patroli di jalan. Bahkan tiap malam minggu, patroli kami ditingkatkan,” ujarnya.
Suardana juga mengakui kalau pihaknya masih berupaya menempuh solusi dengan metode pendekatan. “Kalau didekati sudah tidak bisa, kami tidak segansegan akan menindak tegas pelaku trek-trekan tersebut,” tandasnya.
Reporter: bbn/dey