search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Warga Keluhkan Ketiadaan Dokter Mata Di Jembrana
Sabtu, 9 Mei 2009, 14:19 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Ketiadaan dokter spesialis mata di Jembrana sedikit menjadi ganjalan Pemkab Jembrana dalam melaksanakan berbagai program untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Masyarakatpun banyak yang mengeluh dengan tidak adanya spesialis mata di Jembrana.

Sejumlah warga yang ditemui mengaku sedikit terganggu dengan ketiadaan dokter mata di RSU Negara. Kalaupun ada, kehadiran dokter mata ini itu masih terbentur jadwal yakni antara seminggu sampai dua minggu bahkan tidak jarang
sampai sebulan baru ada dokter mata yang berkunjung ke Jembrana.

Tentunya hal ini sangat merepotkan sebagian warga Jembrana, terutama yang tidak mampu yang membutuhkan pengobatan jika ada masalah pada matanya. Untuk mendapatkan pengobatan mata, mereka harus ke Denpasar atau Singaraja bahkan tidak jarang ada yang memilih menyeberang ke Banyuwangi.

“Beberapa hari yang lalu saya ngantar orang tua operasi katarak. Karena banyaknya pasien sehingga operasinya sampai jam sepuluh malam. Kalau nunggu besok, dokternya keburu pulang,” kata Mono, warga Kelurahan Loloan Timur, Jembrana, Sabtu (9/5).

Mono sangat mendambakan kehadiran dokter mata yang praktik di Jembrana untuk mengimbangi program bebas biaya kesehatan yang diluncurkan Pemkab Jembrana melalui JKJ (Jaminan Kesehatan Jembrana). “Apalagi pengobatan dokter
spesialis sudah mendapat tanggungan JKJ. Kalau mesti berobatnya ke luar Jembrana, kan JKJnya tidak laku,” tandasnya.

Bupati Jembrana I Gede Winasa ketika dikonfirmasi, Sabtu (9/5) membenarkan kalau sampai saat ini Pemkab belum memiliki dokter spesialis mata, meski sudah berkali-kali dalam rekrutmen CPNS dibuka lowongan untuk dokter mata.

“Setiap rekrutmen CPNS kita selalu pasang formasinya namun tetap tidak ada pelamarnya,”ungkapnya. Winasa mengaku heran karena sampai sekarang tidak ada dokter mata yang mau buka praktek atau menjadi dokter PNS di Jembrana.“Saya tidak mengerti kenapa sulit sekali mendapat dokter mata, padahal kalau ada kita akan berikan fasilitas lebih,”imbuhnya. Menurut Winasa, pihaknya sudah menyiapkan tambahan penghasilan Rp. 5 juta/bulan kepada seluruh dokter spesialis. “Kita sudah siapkan tambahan penghasilan lima juta sebulan kepada seluruh dokter spesialis,” pungkasnya. 

Reporter: bbn/dey



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami