Diduga Korban Malpraktek, Putra Meninggal
images.google.com
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, JEMBRANA.
Alangkah terkejutnya keluarga dan kerabat Wayan Putra (46)asal Desa/Kec. Melaya ketika mengetahui kalau orang yang disayanginya itu menghembuskan nafas terakhir beberapa hari pasca operasi hernia di RSUD Negara. Keluarga menuding, meninggalnya Putra ini erat dengan malpraktek yang dilakukan oleh pihak RSUD Negara.
Ketika ditemui Senin (29/6) di rumah duka, Ketut Langgeng (35), adik Putra menuturkan kalau kakaknya yang bekerja sebagai sopir truk ini sejak 2 tahun terakhir menderita hernia. Lalu Senin (22/6) lalu berniat operasi di RSUD Negara. “Baru hari Rabu (24/6) mendapatkan penanganan dokter,” ujarnya.
Awalnya, kata Langgeng, saat menuju rumah sakit, Putra tampak segar bugar dan bisa menyetir mobil sendiri. Kecurigaan keluarga, kata Langgeng dimulai saat operasi berlangsung dengan makan waktu hingga 4 jam. “Dulu bapak saya pernah operasi hernia juga cuma dua jam saja. Kakak saya kok bisa sampai empat jam. Dari situ kita mulai curiga, kalau ada sesuatu yang tidak beres,” ujarnya.
Kecurigaan keluarga bertambah lantaran pasca operasi, Putra harus mendapatkan perawatan cukup lama hingga lima hari sampai akhirnya meninggal, Minggu (28/6). ”Bapak saya dirawat tiga hari saja sudah boleh pulang,” tandas Langgeng.
Menurut penjelasan dokter, imbuh Langgeng, katanya Putra perlu perawatan lebih lama karena selain hernia juga dilakukan operasi lain yakni mengambil benjolan.”Tapi setelah kami cek, ternyata tidak ada bekas operasi benjolan yang tidak jelas dimana itu,” aku Langgeng. Dirinya mengakui begitu mengetahui kalau kakaknya meninggal, sejumlah keluarganya ngamuk dan meminta dokter mempertanggung jawabkan.
Reporter: bbn/sin
Iklan Sponsor
Iklan Sponsor
Iklan Sponsor
Iklan Sponsor
Iklan Sponsor
