Ngaben Tanpa Bakar Jenazah
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BADUNG.
Masyarakat hindu Bali mengenal upacara pembakaran jenazah yang disebut Ngaben. Namun di Desa Kutuh, Kabupaten Badung Bali, masyarakat setempat menggelar upacara ngaben tanpa disertai pembakaran jenazah seperti ngaben umumnya di Bali.
Upacara Ngaben massal di Desa Kutuh Kamis (15/7) diiikuti oleh 106 jenazah baik yang baru meninggal atau sudah lama meninggal dan dikubur sebelumnya.Prosesi atau rangkaian upacara ngaben di Desa Kutuh ini sama dengan upacara ngaben lainnya di Bali yakni dengan mempersiapkan berbagai upakara (perlengkapan upacara ngaben).
Setelah itu, sawa (baca : sawe) atau jenazah warga yang akan diaben dinaikkan ke atas bade atau wadah jenazah yang terbuat dari rangkaian kayu, bambu, dan kertas hias.
Setelah semuanya siap, 106 sawa atau jenazah (baik yang masih utuh maupun sudah tulang belulang) diarak warga desa menuju setra atau kuburan desa adat setempat. Arak-arakan ribuan warga desa dalam prosesi ngaben ini menjadi daya tarik tersendiri bagi turis yang datang menyaksikan upacara ini.Perbedaan upacara ngaben di Desa Kutuh badung ini baru terlihat berbeda setelah tiba di kuburan.“Sesuai tradisi turun temurun, di desa kami tidak boleh ada api dan asap dalam upacara ngaben.
Jenazah yang pada ngaben biasanya dibakar, di desa ini tidak dibakar dan hanya dikubur dengan ritual upacara dan sesajen ngaben pada umumnya,” jelas panitia upacara Ida Bagus Aji.Setelah mengubur semua sawe atau jenazah warga, prosesi ngaben di kuburan pun usai. Proses selanjutnya warga membuang berbagai perlengkapan upacara ngaben yang digunakan sebelumnya ke tengah laut sebagai simbol semuanya dikembalikan kepada alam semesta.
Reporter: bbn/net