search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Santap Nasi Bungkus, 123 Orang Keracunan
Minggu, 12 Juni 2011, 17:28 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Acara perpisahan di SD 4 Angseri, Banjar Mundul Lumbang, Desa Angseri, Sabtu (11/6) berakhir pahit. 123 orang mengalami  keracunan setelah mengkonsumsi  nasi bungkus yang dibagikan saat acara usai.

Yang paling banyak menjadi korban adalah anak-anak yakni sebanyak 94 orang, 88 murid SD dan 6 murid TK. Sisanya guru, istri kadus, perwakilan adat, dan prajuru setempat.

Menurut salah satu korban, acara perpisahan yang berlangsung sejak Sabtu lalu awalnya berjalan lancar. Bahkan anak-anak SD 4 Angsri sempat menerima nasi bungkus yang dibagikan oleh pihak adat setempat sekitar pukul 10 Wita.

Setelah rangkaian acara perpisahan kelas VI usai, seluruh siswa pulang, begitu juga dengan para undangan.

Sesampainya mereka di rumah, mereka kemudian menyantap nasi bungkus yang beris daging ayam dan sayur kol. Tak
lama berselang, banyak anak-anak yang merasa perutnya sakit dan mual-mual. Bahkan ada yang sampai muntah muntah.

Tidak saja satu dua orang yang mengalami hal serupa, namun hampir seluruh siswa dan masyarakat yang mengkonsumsi nasi bungkus yang dibagikan saat acara perpisahan itu mengalami keracunan.

Tak pelak suasana pun menjadi panik. Beberapa korban sempat dibawa ke puskesmas terdekat. Karena korban semakin berjatuhan, akhirnya semuanya dilarikan ke RSUD Tabanan hingga Sabtu malam (11/6).

Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti yang mendengar keracunan di SD 4 Angseri langsung memerintahkan instansi terkait terutama BRSUD Tabanan, Dinas Kesehatan turun ke lapangan dan mengecek ke BRSUD Tabanan.

Bahkan Wakil Bupati IKG Sanjaya didampingi Sekda melihat langsung korban yang sedang ditangai tim medis BRSUD Tabanan.

Direktur BRSUD Tabanan Dr Patra yang didampingi Kabaghumas I Wayan Sarba menjelaskan, penganganan korban sudah sesuai dengan standar operasional prosedur, sehingga penanganan yang dilakukan bisa cepat serta sudah dapat tertangani dengan baik.

 Dalam 24 jam kedepan korban kita pantau dengan ketat  ujar dr. Patra.

Terkait dengan biaya pengobatan semuanya ditanggung oleh pemerintah karena sifatnya Kejadian Luar Biasa (KLB).

Mengenai penyebab keracunan, tim Dinas Kesehatan Tabanan telah mengambil contoh baik itu nasi atau bekas muntahan
untuk dianalisa di laboratorium.

Sampel sudah kita teliti di laboratorium, hasilnya baru kita ketahui empat hari kedepan, tandas Kadiskes I Ketut Sumirata.

Humas BRSUD Tabanan, I Made Suarjaya mengatakan, pihaknya menerima 123 pasien keracunan dari SD 4 Angseri. Hingga hari Minggu, masih empat orang yang masih dirawat.

Karena kamar penuh, 13 orang korban keracunan dirujuk dan rawat inap di Puskesmas Tabanan III.

"Sebanyak 106 orang dipulangkan," ujar Suarjaya.

 



Pantauan di BRSUD Tabanan, Minggu (12/6) empat pasien telah dipulangkan karena kesehatannya membaik. Sementara di Puskesmas Tabanan III, sebanyak 8 pasien sudah bisa dipulangkan. 

Reporter: bbn/nod



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami