Walhi Bantah Hambat Pembangunan Jalan Tol JDP
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Bali membantah disebut menghambat pembangunan jalan tol di atas perairan (JDP) yang menghubungkan Benoa dan Nusa Dua.
" Kami tidak bermaksud menghambat, tapi selesaikan dulu dong masalah Amdal nya, dampaknya apa jika dilakukan pengurugan. Kami tidak menghambat, kalau bisa mereka (PT Jasa Marga Bali Tol) harus jelaskan di Amdal. Ini kan mereka tidak bisa jelaskan,"ujar Koordinator Walhi Wilayah Bali Wayan 'Gendo' Suardana, di Denpasar (18/9/2012).
"Di Amdal (analisis dampak lingkungan) disebutkan ada 2,2 hektar yang terkena dampak pengurugan, tapi di luar Amdal ada pencemaran air sehingga menjadi keruh. Di Amdal sama sekali tidak disebutkan bakau terdampak akibat pengurugan. Kami curiga terjadi reklamasi dengan tujuan mematikan bakau untuk mempermudah peralihan hak di sepanjang ruas jalan tol JDP,"kata Gendo.
Sebelumnya, Public Relations Officer PT Jasa Marga Bali Tol, Drajad H Suseno, menyatakan jaringan jalan di Bali itu ibarat orang sakit jantung yang sudah akut. Oleh karena itu pembangunan jalan tol JDP harus dipercepat untuk mengatasi persoalan kemacetan yang sudah semakin parah.
"Jaringan jalan di Bali itu ibarat orang sakit jantung yang sudah akut, saluran darah dari dan ke jantung mampet semua, maka satu-satunya upaya penyelamatan hanya dengan operasi by pass (membuat saluran baru). Untuk melakukan operasi itu, orang harus rela dadanya dibelah. Jadi sangat aneh ketika dokter baru mulai membelah tulang dada, ada yang teriak "merusak tubuh","ujar Public Relations Officer PT Jasa Marga Bali Tol, Drajad H Suseno,di Denpasar (16/9/2012).
"Yang penting setelah operasi selesai dan jantung sudah berfungsi, maka dada disambung dikembalikan seperti semula. Itu adalah pengorbanan dan konsekuensi logis yang harus diambil. Seperti halnya pembangunan jalan tol di Bali ini. Ada metode kerja dengan konsekuensi pengurugan sementara, setelah itu baru recovery lingkungan hidup,"imbuhnya. Pembangunan jalan tol di atas perairan (JDP), kata Drajad, tidak bisa disamakan dengan Bali International Park (BIP) yang gagal didirikan.
"Sekarang ini kami justru ngebut ingin segera menyelesaikan. Untuk itu anak-anak bangsa ini perlu diberi ruang dan waktu untuk bisa berkarya, membuktikan kemampuannya, bukan direcokin hal-hal yang nggak perlu. Yang penting komitmen terhadap lingkungan hidup harus dibuktikan setelah jalan tol ini selesai dibangun. Bukan kecurigaan atau mengembangkan pikiran negatif merusak lingkungan. Kalau dia curiga, kami juga bisa curiga, ada motif apa ya kira-kira?" ujar Drajad.
Apa yang disampaikan Drajad ini menanggapi adanya aksi demo dari LSM lingkungan, terkait pembangunan JDP Benoa-Nusa Dua. Sebelumnya, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menyerukan kepada negara-negara anggota Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) untuk memboikot pelaksanaan APEC di Bali pada Oktober 2013 mendatang. Walhi menilai Apec 2013 layak diboikot karena pembangunan infrastruktur pendukung kegiatan APEC mengabaikan aspek pelestarian lingkungan.
Gendo Suardana menegaskan pengurugan dengan batu kapur guna pemancangan tiang JDP di kawasan hutan bakau tidak hanya membuat pohon bakau mati tetapi juga telah mencemari air laut dan menyebabkan kekeruhan sehingga mengganggu ekosistem bakau.
Reporter: bbn/psk