search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Tak Semua Kampung Bali Diserbu Massa
Jumat, 9 November 2012, 13:22 WITA Follow
image

beritabali.com/rumah warga balinuraga yang dirusak

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Konflik antara warga Desa Balinuraga dan warga setempat di Lampung, dikaitkan dengan konflik enis, suku, atau agama (SARA).

Namun fakta di lapangan, ternyata tak semua kampung warga Bali diserbu dan dirusak ribuan massa. Fakta ini terungkap saat beritabali.com berkesempatan datang langsung ke Desa Balinuraga Lampung Selatan, Jumat (9/11/2012), bersama rombongan Posko Keprihatinan Peristiwa Lampung (PKPL).

Saat memasuki batas wilayah Desa Balinuraga, suasana mencekam memang tampak masih terlihat. Mobil patroli polisi tampak masih lalu lalang di jalan desa untuk berpatroli. Posko dari aparat Brimob, Marinir, serta Banser NU juga tampak di sepanjang jalan Desa Balinuraga. Aparat keamanan dan relawan ini disiagakan di Desa tersebut untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, pasca bentrok massa antara warga Desa Balinuraga dengan warga dari luar desa tersebut beberapa hari lalu.

Dari pantauan di sepanjang jalan Desa Balinuraga, beberapa rumah warga yang terletak persis di pinggir jalan utama desa tampak rusak parah. Puing-puing bekas pengrusakan dan kebakaran juga masih terlihat di sana sini. Sebuah rumah yang baru saja selesai dibangun, juga tampak ikut rusak parah dan dibakar massa.

Wakil Ketua PHDI Lampung Selatan, Wayan Suda, menyatakan, meski ribuan warga datang menyerbu Desa Balinuraga, namun tak semua dusun warga Bali yang ada di desa tersebut ikut diserbu dan dirusak massa. Ada beberapa dusun di Desa Balinuraga yang bahkan sama sekali tidak disentuh oleh massa yang datang menyerang.

"Tidak semua dusun warga Bali di Desa Balinuraga diserang massa, ada beberapa dusun yang selamat tidak disentuh dan dilewati begitu saja, sementara kampung yang lainnya rusak parah,"jelas Suda kepada rombongan dari Bali.

Dusun yang paling parah dirusak ribuan massa antara lain  Dusun Sidorahayu, Banjar Sari, dan Dusun Suka Mulya. Sementara dusun yang tidak dirusak massa adalah Dusun Pande Arga dan  Sukanadi. Sebuah rumah pendeta Hindu yang ada di pinggir jalan utama Desa Balinuraga juga tidak disentuh oleh keberingasan massa.

"Jadi tidak benar jika ini disebut konflik SARA, karena tidak semua pemukiman atau warga asal Bali yang diserang atau dibakar massa. Bahkan rumah seorang pendeta Hindu di Desa Balinuraga ini juga tidak diserbu massa, ini karena pendeta Hindu di Desa Balinuraga ini sangat dihormati oleh para tetua adat dan tokoh masyarakat di Lampung," jelas Suda.

Suda menyatakan, konflik antar warga di Desa Balinuraga ini lebih pada konflik antar personal warga, dan bukan antar golongan atau etnis. Warga yang menyerbu Desa Balinuraga, diduga marah dengan beberapa orang warga asal Desa Balinuraga yang dinilai bermasalah dengan mereka, dan bukan dengan seluruh warga Desa Balinuraga.

Sementara pantauan di lapangan Desa Balinuraga, tampak ratusan tenda yang disediakan bagi warga Desa Balinuraga yang rumahnya rusak. Beberapa warga yang ditemui di lokasi pengungsian mengaku masih trauma dengan peristiwa bentrokan beberapa waktu lalu. Salah seorang warga bernama Wayan Wija berharap agar kejadian ini tidak terulang lagi dikemudian hari. Ia meminta kepada para orang tua di Desa Balinuaraga agar lebih memperhatikan anak-anaknya, terutama terhadap generasi muda, agar tidak salah langkah lagi di masa mendatang.

"Kami juga ingin membuat semacam monumen, untuk mengenang kejadian ini agar tidak terulang lagi di masa mendatang. Cukup satu kali ini saja," ujarnya.

Reporter: bbn/psk



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami