search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Eko Tidak Terima Diusir Pastika
Sabtu, 16 Februari 2013, 15:32 WITA Follow
image

Beritabali.com (ilustrasi)

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Eko Supriyadi, anggota DPRD Kota Denpasar mengaku kecewa diusir Gubernur Bali Made Mangku Pastika karena berteriak kata "PAS" saat melaksanakan Simakrama atau audiensi massal di Gedung Wantilan DPRD Bali, pada Sabtu (16/2/2013).  

Eko yang juga Ketua Komisi B DPRD Kota Denpasar dari Fraksi PDIP menegaskan, kehadirannya pada acara rutin Gubernur Pastika setiap bulan itu diundang sebagai anggota DPRD Kota Denpasar. "Saya mewakili institusi saya, DPRD Kota Denpasar yang memang diundang. Kalau tidak diundang, ya saya tidak hadir," ujarnya di Denpasar, Sabtu (16/2/2013).

Eko menampik jika teriakannya dalam acara yang dihadiri seluruh elemen masyarakat Bali, seluruh SKPD, anggota DPRD, Walikota Denpasar itu. Teriakan itu menurut Eko tidak dimaksudkan untuk menyebut inisial kandidat yang diusung partainya, Anak Agung Ngurah Puspayoga-Dewa Nyoman Sukrawan (Paket PAS). "Tidak ada kaitannya sama sekali dengan pilgub. Saya menyebut 'pas' karena pertanyaan dan jawaban Pastika tepat,"jelasnya.

Eko bahkan mengaku tak ada maksud menyebut inisial kandidat Gubernur dan Wakil Gubernur Bali yang diusung PDIP. "Saat itu saya bilang 'pas' maksudnya pertanyaan dan jawaban gubernur tepat. Itu yang selama ini ditunggu publik. Pas sekali jawabannya. Itu maksud saya," dalihnya. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Gubernur Bali, Made Mangku Pastika marah besar saat tatap muka dengan warga Sabtu (16/2/2013) di Gedung Wantilan DPRD Bali.

Kemarahan Pastika memuncak lantaran anggota DPRD Kota Denpasar, Eko Supriadi dianggap menyebut inisial paket pesaing Pastika di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali, Anak Agung Ngurah Puspayoga-Dewa Nyoman Sukrawan (PAS). Paket yang diusung PDIP dan didukung PKS dan PNIM itu memakai nama paket PAS.

Pastika bahkan mengusir Eko Supriadi dari lokasi pertemuan. Ceritanya saat itu Pastika mendapat pertanyaan dari warga bernama Ketut Wenten Ariawan. Kepada Pastika Wenten menanyakan perihal Wakil Gubernur yang kini menjadi pesaingnya, Anak Agung Ngurah Puspayoga yang tidak hadir pada saat temu warga yang digelar tadi pagi itu.

Wenten juga menanyakan soal Taman Hutan Raya (Tahura) yang diberi izin kelola oleh Pastika hingga berujung gugatan PTUN oleh Walhi Bali. Lalu Wenten bertanya soal pemasangan baliho kandidat Pilgub Bali yang dianggap tebang pilih dan soal perseteruan Pastika dan Koran Bali Post.

Setelah Wenten bertanya, Eko berteriak "pas". Saat itu Pastika belum menggubris dan menjawab pertanyaan Wenten. Usai menjawab, lagi-lagi Eko berteriak "pas". Saat itulah rupanya Pastika terganggu dan langsung marah besar. "Siapa itu yang teriak-teriak itu? Kalau ada yang tidak suka duduk di sini, pulang. Tidak sopan namanya. Siapa yang teriak itu?" Pekik Pastika berulang kali dengan nada emosi.

Saking marahnya, Pastika kemudian langsung meminta kepada Eko untuk pergi meninggalkan lokasi pertemuan. Pastika bergumam soal maksud Eko berteriak "pas". "Yang teriak kamu pulang. Pulang..pulang. Ya, sekarang pulang. Suruh berdiri. Jangan mengganggu orang, itu gak baik. Apa maksudnya? Jangan bikin-bikin ya. Jangan bikin persoalan. Kita baik-baik. Saya tahu maksudmu itu apa," tuding Pastika.

Karena orang yang dimaksud belum beranjak, Pastika kembali mengusir Eko. "Pulang kamu, pulang. Saya tutup ini (acara temu warga). Saya Selesaikan ini. Tidak jadi pertemuan ini. Saya ini gubernur, tidak ada urusannya dengan kampanye, tidak ada urusannya dengan calon gubernur. Pulang saya bilang. Ngerti nggak kamu? Saya kira tidak perlu saya lanjutkan.

Kalau dia tidak pergi saya tidak akan lanjutkan. Dari mana sih Itu? Ganggu aja. Jangan main-main. Kita ini kerja. Sungguh-sungguh. Demi rakyat. Saya tidak terima," tegas Pastika. Eko yang tak kunjung beranjak, akhirnya Satpol PP dan aparat kepolisian pun menghampirinya dan meminta Eko meninggalkan lokasi.

Reporter: bbn/rob



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami