search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kawanan Perampok Berpistol Beraksi
Kamis, 2 Mei 2013, 19:51 WITA Follow
image

google.com (ilustrasi)

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Kawanan perampok diduga berjumlah 5 orang beraksi di PT United Indobali yang terletak di Jalan Imam Bonjol Denpasar, pada Kamis (02/05) dini hari. Setelah menyekap dua satpam dan membobol brankas, kawanan perampok bermobil Avanza itu juga menyekap seorang nasabah ATM BCA yang hendak mengambil uang.

Kawanan perampok ini beraksi sekitar pukul 04.00 dini hari. Mereka datang dengan mengendarai mobil Avanza warna silver dan parkir didepan dealer tersebut. Tiga kawanan perampok turun dari mobil dan berpura-pura menuju ATM yang terletak dibelakang pos satpam. Saat itu dua satpam sedang berjaga di pos satpam, Andi Prasetyawan (29) dan Ketut Santika (25).  

“Satpam Andi waktu itu tidur-tiduran di pos satpam. Sedangkan temanya Santika  duduk dibangku samping pos menghadap ke jalan,”jelas I Putu Raka satpam setempat.
Santika yang tinggal di Jalan Toh Jaya nomor 8, Denpasar, tidak curiga dan menghiraukan tiga kawanan ini masuk. Sebab, memang biasanya, banyak nasabah yang datang untuk mengambil uang di ATM BCA di belakang pos jaga tersebut. Namun tiba tiba, dari arah belakang salah seorang perampok bertubuh gemuk dan tinggi menodongkan senjata api jenis pistol kepada Santika.

Sementara dua pelaku lainnya menodongkan pisau kepada Andi yang sedang tidur-tiduran di pos jaga. Dibawah ancaman, kaki dan tangan dua satpam diikat dengan menggunakan tali rafia. Sementara mulut dan mata mereka ditutup dengan lakban.

“Andi dan Santika diikat di pos jaga,” jelas Raka dilokasi kejadian. Santika yang tinggal di Jalan Indrajaya nomor 8 Denpasar mengaku takut dan tidak berbuat banyak. Pasalnya, dia diancam akan ditembak. “Saya diancam akan ditembak, saya diam saja,” jelasnya.

Sementara Andi mengatakan dia hanya melihat tiga perampok yang datang dan tidak tahu berapa jumlah yang ada didalam mobil.

“Kami didatangi tiga orang saja, dan mereka langsung menodong dengan senjata api dan pisau,” beber satpam yang tinggal di belakang SD Pemecutan, Jalan Imam Bonjol, Denpasar.

Dugaan awal, para perampok ini awalnya hendak membobol mesin ATM di belakang pos jaga. Kawanan professional ini awalnya menutup kamera CCTV di mesin ATM, agar wajah mereka tidak terlihat. Namun  karena tidak bisa dicongkel, mereka kemudian menarget kantor dealer mobil tersebut.

Kawanan perampok kemudian masuk ke dealer Suzuki itu lewat dari samping. Pintu yang terbuat dari kaca dicongkel dan mereka masuk menuju lantai dua.

“Mereka masuk dari samping dan mencongkel pintu terbuat dari kaca. Mereka sengaja menghindari CCTV yang ada didepan dan masuk dari belakang,” jelas Kepala Cabang Suzuki Indomobil, Ariadi yang ditemui dilokasi kejadian.

Di kantor tersebut, kawanan perampok membongkar salah satu brankas yang di dalamnya berisi 18.000 bath atau jika dirupiahkan sebesar Rp 16 juta. Hanya saja, perampok gagal membuka brankas besar yang berisi uang puluhan juta rupiah.

“Mereka memotong brankas dengan gergaji. Mereka hanya membongkar brankas kecil dan mengambil uang 16 juta, sedangkan brankas besar tidak bisa mereka buka, padahal disana ada uang puluhan juta,” ujarnya.

Ariadi mengatakan, sepertinya kawanan perampok ini mencari  uang tunai saja. Betapa tidak, di kantor tersebut ada kalung emas yang tergeletak di meja karyawan. Selain itu perampok juga tidak mengambil 192 BPKB didalam brankas.
 
“Ratusan BPKB ada dibrankas tapi mereka tidak ambil. Mereka hanya mengambil kalung emas putih, mungkin mereka kira berlian,” terangnya.

Setelah mengobok–obok ruangan office, kawanan perampok kemudian kembali ke pos satpam. Disaat beraksi, seorang nasabah bernama Sovia Kristana datang hendak mengambil uang di ATM. Pria yang tinggal di Jalan gelogor Carik, Denpasar ini langsung dicegat kawanan perampok dengan todongan pistol.

“Saya kaget saat ditodong senpi, saya disuruh tiarap,” katanya. Setelah tiarap, mulut dan mata Sovia Kristana dilakban. Begitu juga tangannya dilipat ke belakang lalu
diikat. Tak hanya itu, pelaku juga sempat menginjak kepala korban, hingga bibirnya berdarah.

Usai melumpuhkan tiga korbannya, kawanan perampok sadis itu kabur dengan mobil Avanza warna silver. Sepeninggal perampok, Santika mencoba keluar dari pos satpam dengan cara berjalan perlahan lahan. Beruntung salah seorang karyawan bagian Cleaning Servis datang dan melihat rekannya disekap. Setelah melepaskan ikatan, kasus ini dilaporkan ke polisi.

 



Di TKP perampokan, tampak Kasubdit III Dit. Reskrimum Polda Bali dipimpin AKBP Harry Haryadi, dan Kasat Reskrim Polresta Denpasar Kompol Ambariyadi SIK dan Kapolsek Denbar Kompol Leo Marthin Pasaribu. Hingga kini, Polisi masih mendalami kasus perampokan tersebut dengan memeriksa sejumlah saksi mata dan pemeriksaan CCTV dilokasi kejadian.  “Kita masih mendalami keterangan para saksi dulu,” jelas Kompol Ambariyadi di TKP.

Reporter: bbn/bgl



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami