Akun
guest@beritabali.com
Beritabali ID: —
Langganan

Beritabali Premium Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Megawati: Banyak Pejabat Negara Kini Dilanda Emosi Jiwa
Singaraja
BERITABALI.COM, BULELENG.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyatakan bahwa negara ini kini sedang dilanda emosi jiwa. Menurut Mantan Presiden RI ke-5 dihadapan sekitar 2 ribu massa mengaku saat ini banyak pejabat negara, penegak hukum di Indonesia sedang emosi jiwa.
Emosi jiwa, kata Megawati justru terjadi pada pejabat dan terutama pejabat incumbent yang sudah emosi jiwa. Juga terjadi pada para petugas Pilkada, seperti KPU, Panwas dan sebagainya. Emosi jiwa menurut Mega adalah ketika berkuasa, semuanya lupa diri, lupa daratan dan sebagainya.
"Ketika mereka berkuasa, semuanya menjadi tidak waras, dan kemudian mengidap penyakit emosi jiwa," ujar Megawati, dalam kampanye terbuka paket PAS di Desa Pengastulan, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng, Bali, Kamis (9/5/2013).
Megawati menuturkan, petugas Panwas dan KPU sejak awal tidak pernah konsisten terhadap aturan dan UU dan semuanya bisa diatur sesuai dengan kekuasaan politik. Panwas, bagi Megawati tidak pernah jujur melakukan tindakan pengawasan.
"Pak Jokowi misalnya mau datang ke Bali, dituduh tidak mengantongi izin. Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana yang hanya ingin mengantar saya ke Desa Pengastulan juga takut dituduh pejabat negara tidak mengantongi izin. Pertanyaan saya, apakah Jero Wacik, Agung Laksono, Cicip Syarif Sutardjo, yang datang ke Bali melakukan kampanye juga mengantongi izin atau tidak, jangan sampai peraturan tersebut hanya berlaku untuk kandidat tertentu dan merugikan kandidat lain," sindir Megawati.
Megawati menuturkan jika pada tahun 2004 lalu, seluruh proses demokrasi juga penuh dengan kecurangan dimana KPU tidak pernah netral. "Itulah sebabnya saya kalah di tahun 2004. Semuanya masuk politik uang. Permainannya sangat luar biasa," jelasnya.
Pilkada Bali, menurut Megawati paket PDIP yakni AAN Puspayoga-Dewa Nyoman Sukrawan (PAS)adalah kandidat paling miskin dan sama dengan Made Mangku Pastika, hartanya juga tidak seberapa.
"Tetapi kenapa saat proses suksesi berlangsung, ada banyak uang berkarung-karung, dibagikan kepada pemilih. Ada lagi incumbent menggunakan fasilitas negara dan sebagainya untuk kepentingan politik sesaat dan sebagainya," tegasnya.
Reporter: bbn/net
Berita Terpopuler
Bajang Karangasem Tewas Tertabrak Truk di Depan Depo Pertamina Antiga
Dibaca: 3008 Kali
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
