Forum Pemred Deklarasikan Komitmen Nusa Dua

Jumat, 14 Juni 2013, 20:23 WITA Follow

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Pertemuan Puncak Forum Pemimpin Redaksi (Pemred) Se-Indonesia menghasilakn deklarasi yang tertuang dalam komitmen Nusa Dua. Komitmen yang memuat 9 poin tekad insane pers tersebut merupakan bentuk komitmen insan pers untuk melakukan lompatan ke depan untuk ikut mendorong segera terwujudnya Indonesia baru yang adil, lebih perkasa, dan sejahtera sesuai amanat Konstitusi.

Ketua Steering Committee Pertemuan Puncak Pemimpin Redaksi se-Indonesia Tommy Suryopratomo dalam pembacaan komitmen Nusa Dua (14/6/2013) menyampaikan insan pers sepakat bahwa kebebasan pers itu bukan tujuan tapi alat untuk menyejahterakan rakyat.

Insan pers juga sepakat bahwa kebebasan pers adalah untuk melakukan kontrol terhadap penyelenggaraan negara, pemerintahan, dunia usaha, dan semua lembaga yang ada agar tercapai tata kelola yang bersih dan berwibawa.

“empat, Kami bersepakat untuk menggunakan kebebasan pers secara profesional dan menjalankannya dengan berpedoman kepada kode etik jurnalistik. Lima, bidang ekonomi, keuangan, dan industri, kami sepakat secara konsisten mengawal dan mendorong segera terwujudnya sistem yang berkeadilan, mendukung usaha nasional, menjaga kepentingan bangsa dan negara, meningkatkan kesejahteraan rakyat, serta meningkatkan martabat bangsa.” Papar Tommy Suryopratomo

Tommy Suryopratomo mengungkapkan di bidang ketahanan pangan, insan pers sepakat secara konsisten mengawal dan mendorong segera terwujudnya program-program yang dapat menjamin tersedianya semua kebutuhan pangan dan air bersih secara berkelanjutan bagi masyarakat, serta meningkatnya kesejahteraan para petani, peternak, dan nelayan.

Sedangkan di bidang media insan pers sepakat secara konsisten mengawal dan mendorong terwujudnya konvergensi media yang dapat membawa manfaat sebesar-besarnya bagi pencerahan masyarakat dan adanya sistem yang adil, transparan, dan proporsional bagi para pelakunya di era globalisasi.