Akun
guest@beritabali.com

Beritabali ID:


Langganan
logo
Beritabali Premium Aktif

Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium




SBY Diminta Usir Diplomat AS dan Australia

jakarta

Minggu, 10 November 2013, 07:40 WITA Follow
Beritabali.com

inilah.com

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Beritabali.com, Jakarta. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) diingatkan agar tidak sampai kehilangan momentum untuk melakukan tindakan tegas atas penyadapan yang dilakukan Amerika Serikat (AS) dan Australia kepada Indonesia.

Guru Besar Hukum Internasional UI, Hikmahanto Juwana mengatakan, tindakan tegas presiden dapat berupa pengusiran terhadap dua atau tiga diplomat negara itu.

"Menteri luar negeri dapat meminta kepada kepala perwakilan AS dan Australia untuk memulangkan dalam waktu 1x24 jam para diplomat tersebut," kata Hikmahanto kepada INILAH.COM, di Jakarta, Sabtu (9/11/2013).

Menurut dia, Presiden SBY tidak perlu khawatir akan ada tindakan balasan dari AS maupun Australia. "Dalam bahasa diplomatik pengusiran ini disebut sebagai persona non grata," tegasnya.

Kata Hikmahanto, AS dan Australia tahu betul bahwa aparat intelijen mereka memang melakukan penyadapan kepada negara Indonesia.

"Buktinya hingga sekarang tidak ada tuntutan hukum terhadap der Spiegel maupun Sydney Morning Herald," jelasnya.

Untuk itu, kata Hikmahanto, justru Presiden Obama dan PM Tony Abbott akan berterima kasih kepada Presiden SBY bila dilakukan tindakan tegas. Ini karena kedua kepala pemerintahan itu tahu betul bila kemarahan publik Indonesia tidak dikanalisasi maka warga melakukan tindakan destruktif.

"Seperti meretas website AS dan Australia atau melakukan sweeping warga AS dan Australia. Apalagi di Indonesia banyak kepentingan, termasuk ekonomi, dari dua negara tersebut," ujarnya.

Selain itu, lanjutnya, pengusiran atas diplomat diharapkan dapat menjadi tonggak untuk mengembalikan kepercayaan Indonesia dalam berhubungan dengan AS dan Australia.

"Pengusiran diplomat sepadan dengan kesalahan yang mereka lakukan. Oleh karenanya Presiden SBY tidak perlu ragu dalam bertindak keras dan tegas yang justru untuk menjaga hubungan antarkedua negara," demikian Hikmahanto. [bbn/inilah.com]

Beritabali.com

Berlangganan BeritaBali
untuk membaca cerita lengkapnya

Lanjutkan

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami