Golkar Bali Kini Miliki Dua Kepemimpinan
bbn/net/ilustrasi
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Akibat perpecahan di tingkat elit Partai Golkar, dualisme kepemimpinan di tubuh Golkar pun menjalar ke daerah, termasuk juga Pulau Bali.
Golkar kubu Agung Laksono bahkan kini telah menujuk Gede Sumerjaya Linggih alias Demer sebagai pelaksana tugas (plt) Ketua DPD Partai Golkar Bali untuk menggantikan Ketut Sudikerta selaku Ketua DPD Partai Golkar versi Aburizal Bakrie (Ical). Sementara sebagai plt Sekretaris Partai Golkar Bali dijabat Dewa Nida. "Kemarin saya sudah ditunjuk pak Agung menjadi plt Ketua Golkar Bali," kata Demer, Jumat 23 Januari 2015.
Demer mengaku ditugaskan Agung Laksono untuk melakukan konsolidasi kepengurusan di Bali, mulai dari DPD I tingkat provinsi dan DPD II tingkat kabupaten. "Saya akan mengajak seluruh DPD II untuk bergabung. Dan jika tidak mau bergabung maka saya akan bentuk pengurus baru," ungkap Demer.
Pasca dualisme kepemimpinan partai berlambang beringin ini, Partai Golkar Bali di bawah pimpinan Ketut Sudikerta akhirnya mendadak rapat konsolidasi, untuk menanggapi diangkatnya Demer sebagai plt Ketua DPD Partai Golkar Bali.
Rapat konsolidasi yang dilakukan secara tertutup di lantai 2 di Kantor Sekretariat DPD Partai Golkar Bali. Rapat konsolidasi yang dilakukan sejak sore hari dan dipimpin Wakil Ketua Golkar Bali I Gusti Putu Wijaya itu juga melibatkan sejumlah petinggi Partai Golkar Bali.
Setelah menggelar pertemuan tertutup, DPD I Golkar Bali bersama pengurus DPD II menghasilkan beberapa poin keputusan. Salah satu keputusan yang diambil adalah meminta DPP dibawah kepemimpinan Ketua Umum Aburizal Bakrie untuk merecall Demer dari kanggotannya di DPR RI dan dipecat dari keanggotaan Partai Golkar.
Jajaran DPD Golkar Bali beserta semua jajaran termasuk DPD II se-Bali, Wijaya mengaku sangat menyesalkan keputusan Agung Laksono mem-plt-kan Ketua dan Sekretaris Partai Golkar Bali. "Kami minta agar DPP menindak tegas saudara Demer untuk direcall dari anggota DPR dan dipecat sebagai kader Golkar," tandas Wijaya.
Reporter: bbn/rob
Iklan Sponsor
Iklan Sponsor
Iklan Sponsor
Iklan Sponsor
Iklan Sponsor
