Ibu Angkat Angeline akan Jalani Tes Kebohongan
Sabtu, 13 Juni 2015,
16:35 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Pasca pengakuan Agus terhadap keterlibatan Margareth selaku ibu angkat Angeline yang memerintahkannya membunuh Angeline, pihak kepolisian berjanji minggu depan akan melakukan tes kebohongan kepada Margareth.
"Setelah pengakuan mengejutkan dari Agus setelah saya tanyai langsung dia, pihak Polresta Denpasar berjanji minggu depan akan melakukan tes kebohongan kepada ibu angkat Angeline yakni Margareth," kata anggota DPR Komisi III DPR RI, Akbar Faizal usai menemui Agus, pelaku pembunuhan Angeline di Polresta Denpasar, Sabtu 13 Juni 2015.
Akbar yang bertemu Agus dan didampingi Wakapolresta Denpasar, AKBP Wayan Artana itu mengaku jika Margareth mengalami psikofat.
"Ada unsur psikofat yang disampaikan dari tim psikiater dan unsur itu memang ada. Ada unsur-unsur yang tidak bener dari ortu angkat Angeline ini," tegas Akbar.
Terkait fakta baru yang mengejutkan terkait pembunuhan bocah Angeline (8) ini, Akbar mengaku pihak kepolisian Polresta Denpasar berjanji akan minggu depan akan melakukan tes kebohongan kepada Margareth. "Banyak unsur psikologis dalam kasus ini. Pihak kepolisian minta waktu tentang kasus ini," tandasnya.
Agus Menyesal Turuti Perintah Margareth Bunuh Angeline
Agus atau Agustinus mengaku menyesali perbuatannya menuruti perintah ibu angkat Angeline, Margareth untuk membunuh bocah Angeline (8) dirumahnya di Jalan Sedap Malam No 26 Denpasar, Bali. Hal itu disampaikan anggota Komisi III DPR RI Akbar Faizal usai menemui langsung Agus di Mapolesta Denpasar, Sabtu (13/6/2015).
"Ketika saya tanya ke Agus, kamu menyesal tidak membunuh Angeline. Agus bilang kepada saya, iya saya ada rasa menyesal," ucap Akbar menirukan ucapan Agus saat ditemui sebelum bertolak ke Jakarta.
Akbar mengungkapkan jika aksi sadis yang dilakukan pria asal Sumba NTT, atas perintah ibu angkat Angeline bernama Margareth dengan iming-iming uang 2 miliar yang akan diberikan pada 25 Juni ini. "Agus mengaku membunuh Angeline di kamarnya yang berjarak sekitar 6 meter dari kamar Margareth," ungkapnya.
Dengan fakta baru itu, Akbar mendesak pihak kepolisian agar terus mendalami kasus memilukan ini dan mencari keterlibatan pelaku lain yang terlibat membantai bocah kelas II SD 12 Sanur itu.
"Kita beri waktu polisi untuk bekerja, dengan fakta-fakta baru yang telah kita sampaikan tersebut. Kasus Angeline ini juga akan saya sampaikan di Komisi III DPR dan minggu depan saya juga ketemu Kapolri," tandasnya.
Berita Denpasar Terbaru
Reporter: bbn/rob