search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ngotot Maju Calon Walikota Denpasar, PDIP Akhirnya Pecat Arjaya
Sabtu, 19 September 2015, 21:05 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Ngotot maju dan mencalonkan diri menjadi kandidat Wali Kota Denpasar yang diusung Koalisi Bali Mandara (KBM) yang diprakarsai Partai Demokrat dan PKS, Made Arjaya, mantan DPRD Bali akhirnya secara resmi dipecat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
 
Terkait dikeluarkan Surat Keputusan (SK) pemecatan secara resmi terhadap dirinya, Arjaya yang akrab dengan udeng polengnya itu justru tampak santai menanggapi pemecatannya tersebut.
 
Putra pendiri PDIP Bali, I Nyoman Lepug itu bahkan mengaku telah mendengar kabar pemecatan dirinya dari partai asuhan Megawati Soekarnoputri itu. "Terkait pemecatan ini, saya hanya bisa tersenyum saja," ucap Arjaya, Sabtu 19 September 2015.
 
Ia beralasan kekeh maju dalam pemilihan Walikota Denpasar itu lantaran diminta rakyat untuk memperbaiki Kota Denpasar untuk berbakti pada daerah kelahirannya. "Saya dipilih bukan untuk partai, tetapi untuk rakyat," sangkalnya.
 
Arjaya bahkan berdalih hingga kini ia masih menyimpan KTA PDIP miliknya. Ia mengaku tertantang dengan keinginan rakyat yang mengharapkannya maju menjadi Walikota Denpasar.
 
"KTA PDIP saya masih tersimpan dengan baik. Pemilihan Walikota ini untuk rakyat Denpasar, bukan pemilihan calon ketua partai yang nantinya hanya jadi pemimpin partainya saja," dalihnya.
 
Arjaya justru mempertanyakan KTA calon yang diusung oleh PDIP yang akan menjadi pesaingnya calon petahana atau incumben yakni IB Rai Darma Wijaya Mantra-Jayanegara.
 
"Apakah calon yang diusung PDIP saat ini punya KTA PDIP," tanya Arjaya.
 
Mantan Ketua Komisi I DPRD Bali itu kini merasa khawatir PDIP telah disusupi oleh oknum-oknum yang berupaya menghapus sejarah partai banteng gemuk dalam lingkaran tersebut.
 
"Saya juga khawatir ada pihak yang menyusup dan berusaha merusak PDIP dengan memutarbalikkan fakta untuk membuat Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarno Putri percaya akan hal ini," tandasnya.
 
 
Di Tabanan, Sarjana Dipecat Sebagai Kader  PDIP
 
Kabar dipecatnya secara resmi I Wayan Sarjana menjadi Kader PDIP karena menjadi calon bupati Tabanan dari Partai Koalisi Gerindra, Demokrat, Nasdem dan Hanura, disikapi  kalem oleh Sarjana.
 
“Saya baru dengar hari ini, terkait pemecatan saya sebagai kader PDIP,” jelasnya Sabtu (19/9/2015). 
 
Ia menyebutkan hal itu merupakan sebuah konsekuensi politik yang harus diterimanya. Dengan dipecatnya secara resmi dari partai yang telah membesarkanya selama 15 tahun,  menurutnya semakin membuktikan kalau selama ini tudingan ia dikatakan sebagai calon boneka terpatahkan. 
 
“Pemecatan saya menjadi kader PDIP sebuah bukti kalau  selama ini saya di-Black Campaign oleh pihak tertentu yang menyatakan saya calon bupati boneka itu tidak benar,” tegasnya. 
 
Dengan pemecatan itu ia pun menjadi lebih ringan bersosialiasi ke masyarakat yang sudah mulai teracuni oleh black campaign yang menyebutkanya sebagai calon boneka. “Pemecatan ini sudah menjawab semuanya,” terang mantan anggota Frakasi PDIP Tabann  tiga periode ini.  
 
Ia pun mengucapkan terimakasih karena selama ini PDIP terlah membesarkannya dalam berpolitik.  Apa yang ditempuhnya sekarang menjadi calon bupati yang diusung diluar PDIP, adalah sebuah bentuk gerakan perubahan untuk Tabanan lebih baik. 
 
“Saya tidak melawan PDIP, tapi saya melawan dinasti yang tejadi selama  ini,” tandasnya seraya mengaku belum menerima SK pemecatanya sercara resmi dari PDIP. [bbn/dws/nod]

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami