Pasca Diancam Preman, Simpatisan Badung Bagus Kini dalam Pengawasan Tim Keamanan
Jumat, 4 Desember 2015,
18:30 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BADUNG.
Beritabali.com, Badung. Usai mendapat ancaman preman dalam kampanye Badung Bagus di Abiansemal beberapa waktu lalu, simpatisan pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati Badung Bagus, Made Sudiana dan Wakil Bupati Nyoman Sutrisno atau paket Badung Bagus, kini tengah dalam pengawasan dari tim keamanan internal maupun pihak kepolisian.
"Kini kita awasi rumah-rumah warga yang diancam itu. Bahkan, sudah kita awasi dan kita jamin keamanannya dengan mengerahkan tim keamanan internal dengan dibantu pihak kepolisian," ujar Ketua DPD Demokrat Bali, Made Mudarta, saat dihubungi, Jumat (4/12/2015).
Langkah itu dilakukan, kata Mudarta, agar jangan sampai keamanan di daerah Badung yang menjadi sektor utama pariwisata di Bali terganggung dengan ancaman keamanan jelang Pilkada. Pasalnya, dengan terganggunya keamanan, hal itu tentu saja akan mempengaruhi image sektor pariwisata Bali, sektor yang menjadi tumpuan utama masyarakat Bali.
"Semua masyarakat butuh keamanan dan kenyamanan. Termasuk juga para wisatawan domestik maupun mancanegara yang berlibur di Bali," ungkap politisi muda asal Jembrana ini.
Dengan proteksi dini dan perlindungan keamanan terhadap simpatisan pendukung kandidat nomer urut 2 di Pilkada Badung ini, Mudarta berharap mudah-mudahan para simpatisan itu aman sampai pemungutan suara. Ia mengaku hingga 5 hari pasca diancam preman itu, terdapat belasan warga yang tinggal didaerah Badung Utara jiwanya sempat merasa terancam.
"Perintah pengancaman terhadap simpatisan Badung Bagus ini, Mungkin atas perintah dari atasannya biar kampanye pamungkas paket Badung Bagus tidak ramai massa yang datang," jelasnya.
Mudarta mengancam jika sampai ancaman terhadap warga pendukung paket Badung Bagus itu meluas dan melebihi batas kewajaran, maka pihaknya bersama mitra koalisi akan melaporkan secara proses hukun dan mengadukannya ke pihak kepolisian. Untuk menyikapi hal ini, Mudarta mengakui pihaknya telah memerintahkan tim keamanan untuk mengawasi jangan sampai ancaman itu berlanjut ke kriminal.
"Jika keterlaluan ancaman itu, maka akan kita proses secara hukum dengan mengadukannya ke pihak kepolisian. Untuk itu, tim hukum sudah kita suruh monitor hal itu," tegasnya.
Meski begitu, Mudarta memaklumi hal ini adalah salah satu resiko Pilkada, apalagi kandidat yang bertarung "head to head". Pasalnya, kehadiran massa yang jumlahnya sangat besar dalam kampanye terbuka akan berpengaruh terutama bagi warga yang masih abu-abu atau yang belum menentukan pilihannya. Dengan massa besar yang berbasis TPS yang diundang dalam kampanye, tentu hal itu akan jadi cerita besar dan berpengaruh bagi warga lainnya.
"Dengan ribuan massa yang membludak dalam kampanye pamungkas akan menjadi acuan "swing voter" atau massa yang belum menentukan pilihannya terhadap salah satu kandidat. Sesungguhnya merekan tidak perlu diancam, toh nanti di TPS kita tidak tahu siapa memilih siapa," tandasnya.
Sebelumnya, pasca kampanye pamungkas pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati Badung Bagus, Made Sudiana dan Wakil Bupati Nyoman Sutrisno di Lapangan Blahkiuh, Abiansemal, Minggu (29) lalu, diramaikan isu munculnya informasi aksi pengancaman terhadap simpatisan paket Badung Bagus yang diduga dilakukan oknum preman.
Belasan simpatisan paket Badung Bagus itu diancam sebelum dan sesudah kampanye pamungkas tersebut. Saat kampanye Badung Bagus yang menghadirkan juru kampanye (jurkam) Dewan Pembina DPD Demokrat Bali, Made Mangku Pastika, juga menyampaikan agar masyarakat Badung tidak takut menentukan pilihannya pada Pilkada Badung, 9 Desember mendatang.
"Kita ingin Pilkada berjalan damai. Oleh karena itu ancaman semacam seperti itu tidak perlu kita takutkan. Kita harus berani menentukan pilihan tanpa harus diancam-ancam seperti itu," harapnya.[bbn/dws]
Berita Badung Terbaru
Reporter: bbn/eng