Pemutihan Terumbu Karang Massal Terjadi di Sanur dan Nusa Penida
Jumat, 25 Maret 2016,
01:05 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Beritabali.com, Denpasar. Hasil Pemantauan Coral Tringle Center (CTC) menunjukkan bahwa telah terlihat 'mass coral bleaching event' atau pemutihan karang massal di sepanjang tubir karang Jeladi Wilis pada 10 maret 2016. Persentase penutupan karang keras pada kedalaman 4 – 6 m berkisar antara 43 – 49 sedangkan karang yang memutih berkisar 5 hingga 10%. Panjang pengamatan sepanjang 520 m.
Learning Site Manager CTC Bali Marthen Welly dalam keteranganya di Denpasar (24/3/2016) mengungkapkan secara visual koloni yang terkena bleaching adalah dari yang relatif paling banyak hingga sedikit, dari bleaching sebagian hingga keseluruhan koloni adalah genus Montipora (bentuk pertumbuhan encrusting dan foliose), Porites (massive dan branching), Seriatopora (branching), Goniopora (massive), Goniastrea (encrusting), Pectinia (foliose), Merulina (encrusting), Echinopora (encrusting dan foliose), Acropora (branching) dan sedikit Famili Faviid (massive).
Suhu pengamatan 280C (normal). Sementara itu di Nusa Penida (1 Maret 2016), terlihat bleaching coral di Lembangan Bay dengan total tutupan sekitar 30% dari tutupan karang keras yang dijumpai, sedangkan penyelaman di Crystal Bay tidak terlihat ada bleaching. “Lokasi lain belum disurvey,” ujar Marthen Welly
Menurut Marthen Welly, Kejadian ini diduga kuat dari peningkatan suhu permukaan air (peta dirilis NOAA) pada awal tahun ini yang memperlihatkan kenaikan suhu permukaan laut pada perairan selatan equator. Peringatan level 1 maupun level 2 terdapat di sepanjang pesisir selatan Sumatera hingga P. Timor, termasuk selatan Bali.
Marthen menyampaikan tidak ada yang bisa dilakukan kecuali berharap suhu kembali pada kisaran normal dan karang bisa kembali sehat. Namun menjaga kondisi perairan yang sehat dari gangguan seperti polusi dan alat tangkap yang merusak tetap penting dilakukan.
“Kondisi perairan dan karang yang sehat akan mempunyai daya resisten dan resiliensi tinggi terhadap perubahan suhu,” jelas Marthen Welly.
Marthen menambahkan guna melihat apakah kejadian ini terdapat di sekeliling Bali, dan juga di tempat lain di Indonesia, diperlukan survei yang lebih mendetail dengan lokasi yang lebih banyak dengan melibatkan berbagai pihak agar dapat melaporkan jika mendapati kejadian coral bleaching di daerah mereka. Pengamatan karang di 41 titik di sekeliling Bali pada bulan Oktober 2015 tidak menunjukkan adanya coral bleaching.[bbn/mul]
Berita Denpasar Terbaru
Reporter: bbn/mul