search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Tomas : Kasus Tamara Vs Sobrat Ganggu Citra Pariwisata Bali
Senin, 25 April 2016, 11:05 WITA Follow
image

beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan Wayan Putra Wijaya alias Sobrat kepada artis Tamara Bleszynski terus bergulir. Tomas atau Tokoh Masyarakat di Bali menilai kasus ini menganggu citra pariwisata Bali, khususnya di wilayah Canggu, Kuta Utara."Kasus ini harus dituntaskan, aparat hukum harus menindak tegas pelaku yang diduga melakukan tindak kekerasan,"ujar tokoh masyarakat Bali, Gusti Ngurah harta, di Denpasar (25/4/2016).
 
Kasus Tamara versus Sobrat, tambah Ngurah Harta, juga sudah diulas oleh media asing. Media asing itu, kata Ngurah Harta, menyebut telah terjadi kekerasan terhadap warga negara asing di Canggu, yakni terhadap Andrian King, teman dekat Tamara, yang merupakan warga negara Amerika Serikat.
 
"Kasus ini harus segera dituntaskan, agar nanti tidak merusak citra pariwisata Bali khususnya di wilayah Canggu yang sudah dikenal baik dan aman hingga mancanegara selama ini,"ujarnya. Sementara itu, kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan Wayan Putra Wijaya alias Sobrat kepada artis Tamara Bleszynski hingga kini terus bergulir di pihak kepolisian. 
 
Kepada beritabali.com belum lama ini, Tamara mengaku sudah sering mengalami kekerasan fisik dari Sobrat. Tamara mengaku tidak tahu apa pemicu aksi yang dilakukan Sobrat. "Saya tidak tahu apa penyebabnya, mungkin Pak Wayan (Sobrat) punya obsesi atau rasa kagum berlebihan kepada saya,"ujar Tamara, saat ditemui di Denpasar, Kamis (21/4/2016).
 
Pasca mengalami kekerasan fisik dari Sobrat, Tamara mengaku masih trauma. Meski sudah mendapat jaminan keamanan dari pihak Desa Adat canggu, namun Tamara mengaku masih was-was. "Rasa was-was masih ada, apalagi kasus ini belum selesai,"ujarnya.Terkait kekerasan fisik dari Sobrat, Tamara mengaku itu bukan yang pertama. Kekerasan fisik maupun psikis sudah sering diterima Tamara maupun orang dekat Tamara.
 
"Dia sering ancam saya, teman saya, dan anak saya, ancam bunuh anjing milik teman saya, hingga masuk ke rumah saya tanpa ijin,ujarnya.
Tamara juga membantah pernah punya hubungan khusus dengan Sobrat. Menurutnya, ia mengenal Sobrat hanya sebatas teman biasa tidak begitu lama, saat tinggal di Canggu, Kuta Utara.Tahun lalu, antara Tamara dan Sobrat juga terjadi perselisihan. Namun diselesaikan dengan cara damai lewat sebuah surat perjanjian yang ditandatangani Sobrat.
 
 
Tamara berharap kasus ini segera tuntas secara hukum. Ia berharap kasus ini tidak terulang lagi, apalagi terjadi di wilayah Canggu Kuta, yang dikenal sebagai destinasi wisata terkenal hingga mancanegara.Terkait kasus ini, Wayan Sobrat sebelumnya telah membantah melakukan kekerasan terhadap Tamara. Polisi berencana akan melakukan rekontruksi untuk membuat terang kasus ini. 

Reporter: bbn/psk



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami