Akun
user@gmail.com
Beritabali ID: 738173817
Langganan

Beritabali Premium Tidak Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Aktif sampai 23 Desember 2025
New York, USA (HQ)
750 Sing Sing Rd, Horseheads, NY, 14845Call: 469-537-2410 (Toll-free)
hello@blogzine.comAhli IT Bali : Pokemon Go Bagai Pisau Bermata Dua
Kamis, 21 Juli 2016,
05:15 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Beritabali.com, Denpasar. Pokemon Go memang jadi trending topik akhir-akhir ini. Berbagai reaksi bermunculan, baik pro maupun kontra.
Sejak diluncurkan pada Kamis 7 Juli 2016 lalu oleh Niantic Labs, game Pokemon Go yang berbasis Global Positioning System (GPS) dan Augmented Reality (AR) ini memang memunculkan kehebohan di seluruh dunia.
Di balik kehebohan game Pokemon Go ini, memang ada banyak hal tak terduga yang terjadi, baik yang lucu, unik hingga membahayakan nyawa.
Bagaimana game ini bisa fenomenal?
Menurut I Putu Agus Swastika, M.Kom, Praktisi IT yang juga Ketua STMIK Primakara Denpasar,Bali, game Pokemon Go telah berhasil menyentuh kebutuhan umum manusia, yaitu jalan-jalan, berinteraksi dengan sesama dan berkompetisi.
"Game ini memang mengharuskan penggunanya berjalan-jalan untuk memburu pokemon, kemudian pemain bisa membentuk tim dan bisa berkompetisi mengadu kehebatan,"jelas Agus Swastika.
Lebih lanjut Agus Swastika menjelaskan, tujuan penciptaan game ini adalah mengajak penggunanya lebih banyak melakukan aktifitas di luar ruangan, bergerak, dan mengenal lingkungan.
"Upaya menangkap pokemon akan mengarahkan pemain menuju ke taman, landmark, atau ke tempat-tempat umum lainnya,"ujar Agus Swastika yang akrab disapa Guslong.
Apakah ada unsur edukasinya?
Agus Swastika menambahkan, sebenarnya ada sedikit di dalamnya dimana pemain juga diajak untuk mengenal binatang-binatang di dunia nyata yang menjadi model Pokemon.
Lalu bagaimana dengan sisi negatifnya?
Menurut Agus Swastika, game sama halnya dengan pisau, jika digunakan dengan baik akan memberi manfaat, namun jika digunakan dengan keliru bisa membahayakan bahkan bisa celaka.
"Pengembang Pokemon Go berharap pemain melakukan petualangannya dengan berjalan kaki, namun jika berburunya menggunakan sepeda motor atau mobil, lalu menangkap pokemonnya sambil menyetir tentu resikonya bisa terjadi kecelakaan,"jelas Agus Swastika.
Sebagai akademisi, Agus Swastika justru mengharapkan kemunculan Pokemon Go ini merangsang para pengembang aplikasi game untuk menghasilkan game-game baru yang diminati masyarakat dan juga memberi nilai positif sehingga industri kreatif bisa bertumbuh.[bbn/gus/psk]
Berita Premium
Reporter: bbn/psk
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu
Senin, 22 September 2025

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama
Sabtu, 20 September 2025

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda
Sabtu, 23 Agustus 2025

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
Jumat, 30 Mei 2025

29 Pasangan Ikuti Nikah Massal di Pengotan
Kamis, 15 Mei 2025