search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kementerian PUPR Serahkan MTU ke Pemprov Bali
Sabtu, 6 Agustus 2016, 06:05 WITA Follow
image

bbn/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Di tengah gencarnya pembangunan Infrastruktur di Bali, program pemberantasan kemiskinan serta peningkatan kapasitas tenaga kerja konstruksi menjadi salah satu concern para kepala daerah di Provinsi ini. 
 
Atas dasar tersebut, Kementerian PUPR menyerahterimakan pengelolaan 1 buah mobile training unit (MTU) atau unit pelatihan keliling yang merupakan unit reaksi cepat dalam menjawab tantangan kebutuhan pekerja konstruksi di suatu wilayah. Kehadiran MTU juga dapat membantu Pemerintah Daerah mengentaskan kemiskinan, dengan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
 
“Kita didik para tenaga kerja di provinsi Bali yang belum berpengalaman untuk kemudian memiliki skill yang standar lalu disertifikat, kita pergunakan MTU, segera kita datangi desa atau kecamatan tertentu, kita latih SDM disana, selain masyarakat kita diberdayakan untuk menjadi pelaksana pembangunan di Bali, jangan hanya menjadi penonton”, ujar Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Konstruksi Kementerian PUPR, Yusid Toyib pada acara penyerahan MTU, Kamis (5/8) di Denpasar.
Jumlah tenaga kerja konstruksi bersertifikat menjadi isu penting bagi proses pembangunan di Indonesia.
 
Berdasarkan rencana strategis DJBK periode 2015-2019, diharapkan terdapat 750.000 tenaga kerja konstruksi bersertifikat baru, dimana 500.000 orang diantaranya adalah tenaga terampil atau tukang.
 
“Saya yakin jumlah pekerja konstruksi di Bali itu banyak. MTU ini dapat lebih aktif menjangkau pekerja konstruksi ke polosok daerah di Bali. Pekerja yang dahulu harus mendatangi balai, saat ini MTU yang akan mendatangi mereka, kami dorong agar jumlah pekerja konstruksi di Bali meningkat dan berkualitas”, ucap Yusid Toyib.
 
Hingga saat ini sudah tersebar 33 unit MTU ke berbagai Provinsi di Indonesia, MTU memiliki tiga komponen pendukung penting, diantaranya unit operasional kendaraan dan perlengkapan pelatihannya sebagai hardware, materi dan bahan ajar sebagai software, serta tenaga instruktur sebagai brainware. Satu paket yang akan menjadi penggerak terselenggaranya pelatihan.
 
Direktorat Jenderal Bina Konstruksi (DJBK) pun terus menjalin 200 kerjasama strategis dengan kementerian/lembaga, pemerintah daerah, perguruan tinggi, LPJK, asosiasi, BUJK, proyek, dan masyarakat jasa konstruksi untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas tenaga kerja konstruksi di Indonesia. 
 
Selain itu, DJBK mengupayakan agar 40 % pekerjaan konstruksi yang menerapkan manajemen mutu dan tertib penyelenggaraan konstruksi.
 
Selain menyalurkan MTU ke berbagai daerah, DJBK pun terus meningkatkan jumlah sertifikasi pekerja konstruksi. Hal tersebut dilakukan dengan melakukan kerjasama dengan Ditjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi, Ditjen Dikdasmen Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Badan Nasional
 
Sertifikasi Profesi (BNSP) untuk menjalankan skema sertifikasi tenaga kerja konstruksi. DJBK juga mengajak BUMN Konstruksi untuk berperan serta dalam penyaluran tenaga kerja.
 
Sementara itu, Gubernur Prov. Bali, I Made Mangku Pastika, mengapresiasi penyerahan MTU ini. Hal ini akan sangat memberikan manfaat untuk masyarakat Bali. Selain itu, I Made Pangku Pastika juga mengatakan , para pekerja konstruksi di Bali harus dapat mempertahankan kearfian lokal dalam membangun infrastruktur dan memperhatikan keunikan arsitektur masyarakat khas bali yaitu “Asta Kosala Kosali”. [bbn/rls/psk]

Reporter: bbn/psk



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami