Dalam rapat antara Gubernur Bali dan DPRD Provinsi Bali pada Selasa (22/11) di kantor DPRD Provinsi Bali sempat membahas tentang program utama Gubernur Bali tentang transportasi publik trans sarbagita yaitu :
“Kita akan melakukan pengkajian ulang dan mengevaluasi program Trans Sarbagita tersebut, apakah masih perlu dilanjutkan atau tidak, supaya anggarannya tersebut tidak terbuang sia – sia,” tegas Pastika. [sumber berita bali]
Terkait dengan pemberian subsidi, pemerintah daerah memiliki dasar hukum pada Pasal 185 Undang-Undang (UU) No 22/ 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Angkutan penumpang umum dengan tarif kelas ekonomi pada trayek tertentu dapat diberi subsidi oleh Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah.
Permasalahan yang dirasakan pemerintah Bali saat ini adalah dengan umur trans sarbagita yang sudah lima tahun namun belum dianggap mampu mengatasi kemacetan di Bali salah satunya dilihat dari pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor yang semakin bertambah setiap tahunnya. Saat ini masyarakat tidak semata dapat disalahkan, beberapa jawaban yang saya dapatkan oleh masyarakat di mana rata-rata masyarakat sebenarnya ingin menaiki bus tersebut namun rute tujuannya belum terjamah.
Kalaupun ada, waktu menunggu bus di halte kurang pasti dan aksesibilitas jalan menuju halte bagi pejalan kaki ada beberapa yang masih jauh serta belum nyaman.
Bagaimana bila trans sarbagita ini di tiadakan? Waktu lima tahun menurut saya terlalu cepat bagi pemerintah dalam mengambil suatu keputusan untuk kemajuan sistem transportasi publik.
Jangan instan melihat beberapa Negara Maju yang memiliki sistem transportasi BRT yang baik salah satu nya adalah Kota Curtiba(Brazil). Kota tersebut pernah gagal didalam perencanaan kota pada tahun 1940. Kemudian di tahun 1964 kembali merencanakan Curtiba Master Plan untuk pembangunan kota selama 30 tahun.
Sehubungan dengan sistem perencanaan tersebut pada 1966 Curtiba membentuk sebuah lembaga yang dikenal dengan (IPPUC) Instituto de Pesquisa e Planejamento Urbano de Curitiba. Lembaga ini adalah yang sebagai pengembangan, pengawasan, memantau secara terus menerus, dan memperbaharui master plan.
Hingga kini Curtiba menjadi salah satu Kota yang memiliki publik transportasi berbasis BRT terbaik di Dunia.
Catatan:
Pemerintah Bali jangan terlalu cepat mengambil kajian untuk memberhentikan trans sarbagita. Sarbagita merupakan jawaban atau solusi untuk pemecahan masalah transportasi kedepan. Saat ini tinggal pengoptimalan saja yang ditingkatkan, kita bisa belajar dari Kota Curtiba yaitu membentuk lembaga khusus yang benar-benar paham akan pengembangan sistem transportasi saat ini dan kedepan. Tentunya jangan melihat anggaran yang akan dikeluarkan untuk biaya akomodasi Lembaga tersebut melainkan feedback yang diberikan kepada Bali agar terciptanya transportasi yang berkelanjutan.
Ditulis oleh
I Putu Putra Jaya Wardana.SE.MsTr
Alumni Magister Transportasi Institut Teknologi Bandung