Akun
guest@beritabali.com

Beritabali ID:


Langganan
logo
Beritabali Premium Aktif

Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium




Pesawat Meledak Setelah Take Off Hanya Candaan

Jumat, 10 Maret 2017, 12:00 WITA Follow
Beritabali.com

ist

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Badung. Kapolda Bali Irjen Pol Petrus Reinhard Golose menegaskan, Aljohani D A, warganegara Arab yang sempat bercanda pesawat Lion Air akan meledak saat take off, sudah dipulangkan, Kamis (9/3) pagi kemarin. 
 
Karena pemulangan ditolak oleh Lion Air, Aljohani bersama empat temannya dipulangkan ke Jakarta dengan maskapai penerbangan lain. 
 
Kapolda yang masih menjabat Deputi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme mengatakan Aljohani bersama empat temannya, sudah dipulangkan ke Jakarta, pagi kemarin (9/3).  
 
[pilihan-redaksi]
“Tadi pagi sudah dipulangkan karena dari pihak Lion Air tidak mau menerima dan sudah memblacklist. Maka kami mengupayakan dengan pesawat lain ke Jakarta,” terangnya sembari mengatakan Aljohani dan teman-temannya yang berasal dari Kota Mekkah dan Madinah ini berencana akan ke Puncak, Bogor. 
 
Ditanya kenapa Aljohani tidak dideportasi, Kapolda membeberkan bahwa kejadian tersebut tidak demikian terjadi. Setelah dilakukan penyelidikan sejumlah saksi, warga Philipina dan keterangan saksi pramugari Lion Air, ancaman tersebut hanya sekedar candaan belaka. 
 
“Istilah saya bercanda di pesawat. Semua saksi diperiksa termasuk warganegara Philipina. Hanya keterangan saksi inilah satu satunya yang menguatkan dan dibantu keterangan saksi oleh pramugari dari Lion Air,” tegasnya. 
 
Pun setelah penyelidikan didalami, candaan “pesawat akan meledak saat take off” belum bisa dibuktikan. 
 
“Setelah kami dalami lagi, lima orang Arab ini tidak bisa berbahasa Inggris dengan baik,” ujar Irjen Petrus.  
 
Jenderal kelahiran Manado, Sulawesi Utara ini menepis pemulangan Aljohani terkait kedatangan dan jaminan Dubes Arab Saudi, Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuibi. 
“Dubes datang setelah kita beri tahu, bukan berarti jaminan. Sebelumnya kita tidak ijinkan, karena masih dalam proses pemeriksaan. Namun karena kerjasama kita yang baik, kita ijinkan dan melakukan interview singkat,” tandasnya. 
 
Diberitakan sebelumnya, Aljohani bersama empat temannya, yakni  Alharazi AM, Alharbi K, Qasem A dan Allihaibi, menumpang pesawat Lion Air JT 015 dengan tujuan Denpasar-Jakarta, Rabu (8/3) sekitar pukul 18.10 Wita. Di atas pesawat Aljohani mengeluarkan kalimat "pesawat akan meledak setelah take off" dan didengar salah seorang turis Philipina, Kliengene. Saksi kemudian melaporkannya ke petugas pesawat dan dilanjutkan melapor ke Pilot Lion Air. 
 
Dalam perjalanan di taxi way, Pilot kemudian menyampaikannya ke Tower karena adanya ancaman pesawat tidak jadi diterbangkan dan selanjutnya pesawat kembali ke Bandara Ngurah Rai sekitar pukul 18.45 Wita. Setelah pesawat landing, Aljohani bersama teman-temannya dibawa oleh Airline Lion  ke Base Ops Lanud untuk dilakukan pemeriksaan dan barang bawaan. Kapolda Bali sempat mewawancarai Aljohani dan kemudian dilakukan proses pemulangan Kamis (9/3) pagi kemarin. [spy/wrt]
Beritabali.com

Berlangganan BeritaBali
untuk membaca cerita lengkapnya

Lanjutkan

Reporter: bbn/bgl



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami