search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Bali Deaf Community Gelar Workshop Hak Tuli
Sabtu, 11 Maret 2017, 17:00 WITA Follow
image

ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Bali Deaf Community, bekerja sama dengan DPC Gerkatin Denpasar dan Koordinator Kegiatan Kesejahteraan Sosial (K3S) Kota Denpasar akan menggelar Workshop “Memahami Dasar Hukum dan Hak Tuli Melalui UU Nomor 8 Tahun 2016” yang disuport langsung Walikota Denpasar I.B Rai Dharmawijaya Mantra. 
 
“Ini menjadi kegiatan penting dalam perluasan akses bagi Penyandang Disabilitas khususnya Tuna Rungu dalam peningkatan kreativitas dan pendidikan mereka,” ujar Walikota Rai Mantra yang didampingi Ketua K3S Denpasar Ny. I.A Selly Dharmawijaya Mantra, kamis (9/3) saat menerima audensi dari Bali Deaf Community di kediamannya. 
 
[pilihan-redaksi]
Lebih lanjut Rai Mantra mengatakan Pemkot Denpasar sangat perhatian dengan keberadaan dan peningkatan kreativitas Penyandang Disabilitas di Kota Denpasar. Langkah ini juga telah dilakukan lewat kerjasama dengan UNESCO dalam pemenuhan akses bagi Penyandang Disabilitas yang membawa Denpasar sebagai Kota Inklusi. 
 
Dari kegiatan Workshop Bali Deaf Community mampu menjadi sinergitas program dalam mepercepat adaptasi Penyandang Disabilitas di masyarakat. Begitu pula dengan dukungan dari K3S Denpasar yang merupakan mitra pemerintah. 
 
Sementara Prof. Michael Stein yang juga penyadnang Disabilitas Tuna Rungu mengatakan pertemuan nantinya akan memberikan peningkatan wawasan kepada Penyandang Disabilitas Tuna Rungu di Bali. Disamping itu membantu mereka dalam pelatihan advokasi yang tak terlepas dari hak-hak Penyandang Disabilitas Tuna Rungu dalam menerima akses luas dalm bidang pendidikan. 
 
Menurutnya Amerika Serikat memiliki jumlah pendidik bahasa Isyarat sangat banyak, sehingga hal ini memberikan dampak pada akses pendidikan Penyadnang Disabilitas Tuna Rungu. Dari pendidikan dasar hingga Universitas, penyandang tuna rungu di Amerika mendapat hak sama. Bahkan sebanyak 100 orang diantaranya telah mampu menjadi dokter. 
 
“Tentu langkah ini perlu mendapatkan dukungan dari semua pihak di Indonesia sehingga nantinya dapat meningkatkan akses pendidikan mereka. Salah satunya Walikota Rai Mantra dan Wakil Walikota Jaya Negara yang telah memiliki komitmen besar dalam perluasan akses bagi Tuna Rungu di Kota Denpasar,” ujarnya. [rls/pur/wrt]

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami