search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Wujudkan Sejuta Rumah, Pastika Ajak Asosiasi Real Estate Indonesia Bersinergi dengan Pemerintah
Senin, 3 April 2017, 14:00 WITA Follow
image

ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Program sejuta rumah dari pemerintah diharapkan mampu bersinergi dengan pihak stake holders perumahan. Oleh karena itu, Gubernur Bali Made Mangku Pastika sangat mengharapkan adanya sinergitas antara Asosiasi Real Estate Indonesia.

Hal tersebut Ia sampaikan dalam sambutannya yang dibacakan Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta pada perayaan HUT Asosiasi Real Estate Indonesia (REI) ke-45 yang dilaksanakan di Lotus Pond, Garuda Wisnu Kencana Cultural Park, Jimbaran, Sabtu (1/4).

[pilihan-redaksi]
"Tanggung jawab dalam mewujudkan target sejuta rumah huni bagi masyarakat tidak akan dapat diselesaikan tanpa adanya sinergitas program yang solid antara pemerintah dengan pemangku kepentingan perumahan termasuk juga peran REI,” tegas Pastika yang menurutnya sinergitas tersebut sangat diperlukan mengingat pada tahun-tahun mendatang tantangan penanganan perumahan dan pemukiman akan semakin berat.

“REI bisa menjadi jembatan bagi anggotanya untuk menjadi mitra strategis pemerintah untuk mewujudkan program ini dan menekan angka backlog nasional kepemilikan maupun hunian rumah khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah,” imbuhnya.

Lebih lanjut disampaikan Pastika, dalam kesempatan tersebut Ia mengajak Asosiasi REI agar lebih peduli dan bijak terhadap kondisi masyarakat yang belum mampu memiliki rumah layak.

“Saya menggugah REI agar lebih peduli pada masyarakat yang belum mampu memiliki rumah yang layak, dan itu merupakan tugas kita semua untuk memenuhi kebutuhan rumah yang layak dan terjangkau,” pungkasnya.

Sementara itu Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) ,Sofyan Djalil, dalam sambutan singkatnya menyarankan ke ratusan pengembang anggota Real Estate Indonesia (REI) untuk membangun rumah vertikal atau rumah susun. Sehingga masalah lahan bisa dikurangi ke depannya.

"Dengan konsolidasi lahan secara insentif, mudah-mudahan, rumah ke atas bisa terwujud dan lebih sedikit tanah yang kita butuhkan, Intinya, mari kita sama-sama mencari solusi kreatif supaya deadlock perumahan bisa kita cari solusi. Lahan kita sangat terbatas, terutama Jawa dan Bali karena urbanisasi sangat tinggi " kata Sofyan.

Selain itu, Sofyan mengajak pengembang melaporkan pungli alias pungutan liar dalam urusan pertanahan.

[pilihan-redaksi2]
"Saya dapat komplain pelayanan BPN oleh anggota REI di Jawa Timur, saya senang kalau dikomplain masalah itu. Sebuah HGB diminta Rp 2 juta oleh oknum-oknum itu, sampaikan terus saya perbaiki dan tidak jadi beban bapak ibu sekalian. Reformasi membuat perumahan untuk rakyat harus lebih mudah," tambah Sofyan.

Dalam perayaan tersebut selain acara makan malam bersama juga dirangkaikan dengan penandatangan MOU antara mitra kerja REI. Selain itu juga dilakukan penyerahan bantuan bedah rumah sebanyak 28 unit dari REI, BNI dan BRI yang diterima langsung oleh Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta. [rls/wrt]

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami