search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Terbongkar, Ini Cara Napi Asing Kabur dari Lapas Kerobokan
Kamis, 13 Juli 2017, 20:35 WITA Follow
image

Dua napi asing yang kabur dari lapas dan ditangkap diperbatasan Timor Leste menjalani rekonstruksi, Kamis (13/7). [bbcom]

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Ratusan personel Sabhara Polres Badung bersama satgas CTOC (Counter Transnational an Organized Crime) mengamankan jalannya rekonstruksi yang dilakukan penyidik Satuan Reskrim Polres Badung. Rekonstruksi dilakukan terhadap kaburnya narapidana (napi) warga asing di Lapas Klas II A Denpasar, Kerobokan, Kamis (13/7). Reka ulang menghadirkan dua napi yaitu Dimitar Nikolov Eliev alias Kermi asal Bulgaria dan Sayed Mohammed Said asal India. Sedangkan dua orang lagi yang masih buron perannya digantikan petugas.
 
Rekonstruksi dipimpin langsung Wadir Reskrimsus Polda Bali AKBP Ruddi Setiawan, S.H., S.I.K. yang juga selaku Kasatgas CTOC. 
 
[pilihan-redaksi]
“Kita mengerahkan 200 personel gabungan. Kekuatan sebanyak ini demi keamanan dan mencegah hal-hal yang tidak diinginkan selama jalannya rekonstruksi di Lapas Kerobokan,” ujarnya.
 
Tiba di Lapas Kerobokan kedua napi langsung dibawa menuju Wisma Bedugul dengan mendapat pengawalan ketat petugas kepolisian. Sekitar pukul 09.00 WITA rekonstruksi dimulai dengan diawali Dimitar Nikolov Eliev alias Kermi menelpon seseorang berinisial A yang merupakan mantan napi untuk dipesankan tiket pesawat. Kemudian dilakukan adegan pengecekan jumlah tahanan oleh regu jaga malam, dan saat itu keempat napi masih berada dikamarnya masing-masing.
 
Usai dilakukan pengecekan oleh petugas lapas, Tee Kok King mengumpulkan Dimitar Nikolov Iliev alias Kermi, Sayed Mohammed  Said dan Shaun Edward Davidson di kamar No. 2 Wisma Bedugul yang ditempati oleh Tee Kok King dengan maksud untuk mengajak kabur. Selanjutnya keempat napi keluar blok melalui lubang plafon dikamar No. 2 yang saat itu sudah dalam keadaan rusak. Pada saat naik ke plafon tersebut diawali oleh Shaun Edward Davidson, disusul Tee Kok King, Sayed Mohammed Said dan Dimitar Nikolov Iliev alias Kermi.
 
Adegan 31 sampai dengan sampai dengan  40, setelah berhasil keluar Wisma Bedugul, keempat napi berjalan menuju belakang klinik secara beriringan. Setibanya dibelakang klinik, Shaun Edward Davidson  membuka beton penutup lubang pembuangan air. Kemudian Tee Kok King langsung masuk ke lubang, namun lubang tersebut penuh dengan air, sehingga dikuras dengan menggunakan ember bekas cat. Setelah berhasil menguras air, keempat napi masuk kedalam gorong-gorong secara bergantian, diawali oleh Shaun Edward Davidson, Tee Kok King, Sayed Mohammed Said dan Dimitar Nikolov Iliev alias Kermi.
 
Kemudian rekonstruksi dilanjutkan diluar Lapas, dimana tempat ditemukannya lubang yang diduga menjadi tempat kaburnya keempat para napi. Berhasil keluar dari Lapas Krobokan keempat napi tersebut terpisah menjadi dua. Dua napi, Sayed Mohammed Said dan Dimitar Nikolov Iliev bersama-sama mengganti pakaiannya di bangunan proyek dan selanjutnya berjalan kaki menuju lampu merah simpang Jalan Mertanadi - Jalan Sunset Road untuk mencari taksi menuju Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Sedangkan dua napi lagi, Shaun Edward Davidson dan Tee Kok King menghilang entah kemana.
 
Namun dalam perjalanan ke Bandara Ngurah Rai, kedua napi ini sempat bertemu seorang warga negara asing yang berinisial NO. Saat itu, NO menyerahkan koper warna hijau, uang Rp. 25 juta dan 1.000 Dollar di minimarket Alfamart dekat patung kuda, Tuban. Selanjutnya Sayed Mohammed Said dan Dimitar Nikolov Iliev melanjutkan perjalanannya menuju Bandara Ngurah Rai dengan naik taksi.
 
Tiba di Bandara Ngurah Rai, kedua napi turun di depan terminal keberangkatan domestik. Datangnya kedua napi ini sudah ditunggu oleh mantan napi berinisial A untuk menyerahkan boarding pass. Penyerahan boarding pass, diterima langsung oleh Dimitar Nikolov Iliev alias Kermi. Atas jasa mantan napi berinisial A, Dimitar Nikolov Iliev alias Kermi memberikan upah atau imbalan jasa berupa uang sebesar Rp10 juta. Merasa sudah memiliki boarding pass, kedua napi menuju area keberangkatan domestik.
 
Pada adegan 60 sampai dengan 68, kedua napi melewati Security Chek Point (SCP) dan menunjukan passport dan tiket kepada petugas, namun pada saat itu tidak diperiksa secara mendetail. Mengingat pesawat Lion Air jurusan Denpasar - Kupang mengalami delay selama 4 sampai 5 jam mulai dari jam 07.28 WITA sampai dengan 13.55 WITA, sehingga kedua napi tersebut menunggu di sekitar ruang tunggu Bandara Ngurah Rai. 
 
Setelah waktu delay berakhir, secara beriringan Sayed Mohammed Said dan Dimitar Nikolov Iliev melewati Boarding Gate 5 untuk menuju pesawat Lion Air dan kembali menunjukan passport dan tiket namun petugas kembali tidak memeriksa secara mendetail.
 
[pilihan-redaksi2]
Selama kegiatan rekonstruksi mulai dari Lapas Kerobokan, Jalan Mertanadi, Jalan Sunset Road, Alfamart dekat patung kuda tuban hingga Bandara Ngurah Rai, para napi melakukan 68 adegan. Keenam puluh delapan adegan tersebut untuk mengetahui proses kaburnya keempat napi dari Lapas Kerobokan hingga lolos dari pemeriksaan petugas Bandara Ngurah Rai. 
 
Sementara AKBP Ruddi Setiawan, S.H., S.I.K. usai pelaksanaan rekonstruksi mengatakan, dalam reka ulang tersebut tidak ada napi atau warga binaan lain yang membantu pelarian napi kabur tersebut, kecuali keterlibatan mantan napi inisial A itu. 
 
“Rekon ini sesuai pengakuan dari dua napi yang tertangkap. Ini pun kami masih kembangkan karena yang dua belum ditangkap,” tegas mantan Kapolres Badung ini. [spy/wrt]

Reporter: bbn/bgl



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami