Akun
guest@beritabali.com

Beritabali ID:


Langganan
logo
Beritabali Premium Aktif

Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium




Penelitian: Swiss Buang Puluhan Kilogram Emas

Sabtu, 14 Oktober 2017, 08:00 WITA Follow
Beritabali.com

ist

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Beritabali.com, Zurich. Hasil penelitian Pemerintah Swiss pada tahun lalu mendeteksi tiga ton perak dan 43 kilogram emas dalam limbah dan lumpur dari pabrik pengolahan air limbah.
 
Limbah-limbah itu diperkirakan senilai tiga 3 juta franc Swiss atau sekitar US$3,1 juta.
 
[pilihan-redaksi]
Studi Pemerintah Swiss mengatakan partikel kecil itu kemungkinan besar berasal dari industri pembuatan jam, farmasi dan kimia, yang menggunakan logam dalam produk mereka dan selama proses pembuatan.
 
"Tingkat emas atau perak sangat kecil, dalam mikrogram, atau bahkan nanogram, tapi bila Anda menjumlahkannya, itu cukup besar," catat laporan Bas Vriens, yang dikutip Reuters, Kamis (12/10/2017).
 
Para peneliti sekarang sedang mempelajari apakah perlu untuk mengekstrak logam yang berakhir di lumpur limbah sebelum biasanya terbakar, namun sejauh ini hal tersebut membutuhkan biaya besar.
 
Kadar emas yang lebih tinggi ditemukan di Jura, wilayah barat Swiss, yang diyakini terkait dengan pembuatan jam yang menggunakan logam mulia untuk menghiasi jam tangan mahal mereka.
 
Ada juga konsentrasi yang lebih tinggi di selatan Ticino karena kilang emas di daerah tersebut. Tempat tersebut merupakan satu-satunya wilayah tempat yang mungkin masuk akal untuk mendapatkan kembali logam mulia tersebut, kata Vriens.
 
Elemen lainnya termasuk logam langka seperti gadolinium,yang digunakan dalam rekam medis, juga ditemukan oleh para ilmuwan dari Institut Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Perairan (EAWAG).
 
Penemuan mereka adalah contoh terbaru dari kekayaan Swiss yang menemukan kekayaan di tempat-tempat yang tidak biasa.
 
Konsentrasi logam Swiss telah memenuhi peraturan dan dibuang sebelum manusia meminum air lagi, menurut studi tersebut, demikian Reuters melaporkan. [bbn/idc/wrt]
Beritabali.com

Berlangganan BeritaBali
untuk membaca cerita lengkapnya

Lanjutkan

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami