search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
WBD Jatiluwih Hasilkan 20 Meter Kubik Sampah Per Hari
Jumat, 19 Januari 2018, 19:25 WITA Follow
image

Beritabali.com/don

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Dalam sehari kawasan Warisan Budaya Dunia (WBD)  Jatiluwih mengahasilkan 20 meter kubik sampah. Akumulasi sampah tersebut berasal dari masyarakat di Desa Jatiluwih, DTW Jatiluwih serta akomodasi yang ada di kawasan DTW Jatiluwih.

Sampah jenis organik dan non organik tersebut, kini diolah di Tempat Pengolahan Sampah (TPS) 3 R (Reduce, Reuse, Recycle )yang berlokasi di Banjar Kesambahan Kelod,  Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel. TPS 3R Jatiluwih diresmikan langsung oleh Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti pada Jumat, (19/1/2018).


Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti mengatakan bahwa pembangunan TPS 3R merupakan salah satu langkah untuk menata kawasan Jatiluwih yang merupakan warisan budaya dunia agar tetap ajeg dan lestari. Kendati  masih banyak yang perlu disempurnakan, ia berharap TPS 3R dapat berjalan dengan baik.

“Pembinaan masyarakat dalam mengolah sampah juga bisa dilakukan, misalnya bekerjasama dengan Bekraft, karena tidak hanya untuk membuat lingkungan bersih, bagaimana agar pengolahan sampah juga bisa mengangkat ekonomi rakyat,” tegas Eka Wiryastuti.

Manajer Operasional DTW Jatiluwih, I Nengah Sutirtayasa mengatakan tujuan pembangunan TPS ini untuk menciptakan lingkungan desa yang asri dan terbebas dari sampah utamanya sampah plastik.  Terlebih Desa Jatiluwih merupakan kawasan pariwisata.

“Disamping itu kita juga melihat masih ada masyarakat yang membuang sampah sembarangan serta kurang pahamnya masyarakat dalam mengolah sampah,” ungkap Sutirtayasa.

Anggaran pembangunan TPS 3R bersumber dari APBD Tabanan tahun 2017. Pengelolaan TPS 3R secara otonomi kini dikelola Manajemen DTW Jatiluwih. “Jadi di tahun 2015 kita membeli lahan seluas 10 are kemudian di tahun 2016 kita buat bangunan sementara dan di tahun 2017 TPS ini kita bangun,” imbuh Sutirtayasa. 

Reporter: bbn/mul



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami