search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pastika: Keadilan yang Diperoleh Perempuan, Pertanda Bangkitnya Bangsa
Sabtu, 24 Februari 2018, 17:35 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengungkapkan bahwa keadilan yang diperoleh perempuan nantinya akan menjadi pertanda kebangkitan suatu bangsa. Hal tersebut disampaikan dalam sambutannya ketika membuka secara resmi Rakornas Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI), di Aston Denpasar Hotel and Convention Center, Sabtu (24/2).
 
[pilihan-redaksi]
Maka dari itu, Ia mendorong para perempuan untuk terus berperan nyata dalam upaya mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Lebih jauh Pastika menyampaikan bahwasanya terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia merupakan hal penting dalam upaya mensejahterakan masyarakat dan menghilangkan kesenjangan sosial. Dalam mewujudkannya diperlukan suatu keikhlasan untuk berbagi baik antara yang kuat dengan yang lemah, yang miskin dengan yang kaya dan dengan demikian akan dapat terwujud suatu keadilan dalam kemakmuran dan kemakmuran yang berkeadilan. 
 
Menurut Pastika, kaum perempuan memiliki andil besar dalam mewujudkan keadilan tersebut.Namun hingga  saat ini  perempuan  masih berteriak menuntut keadilan bagi mereka baik itu keadilan dalam persamaan gender maupun dalam dunia politik.
 
Gubernur Pastika yang didampingi Ketua Dekranasda Provinsi Bali Ny. Ayu Pastika juga berpendapat bahwasanya sektor pendidikan dan kesehatan saat ini perlu dilakukan suatu perubahan dalam upaya mewujudkan keadilan bagi masyarakat. 
Menurutnya keberadaan sekolah negeri yang dibiayai oleh pemerintah hendaknya diutamakan bagi siswa yang miskin, bukan berdasarkan pada kemampuan akademis semata. Demikian pula halnya dengan layanan Rumah sakit pemerintah hendaknya tidak menggunakan sistem kelas kamar untuk rawat inap, melainkan perbedaan kamar ditentukan berdasarkan tipe penyakit. 
 
"Mungkin hal ini berlawanan dengan kondisi saat ini. Namun keadilan harus kita perjuangkan, kesenjangan harus dipersempit. Kunci kedamaian adalah keadilan. Para perempuan yang duduk di legislatif saya harapkan bisa memperjuangkan hal ini sebagai salah satu upaya terwudnya keadilan," tuturnya. 
 
Pastika yang didampingi oleh Kepala Dinas  Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Bali Ni Luh Putu Praharsini dan Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali Dewa Gede Mahendra Putra, menyampaikan apresiasinya atas kinerja dari KPPI yang telah mempersatukan berbagai partai politik tanpa menonjolkan diri masing masing dan bersatu berjuang dalam wadah perempuan. 
 
Perempuan dengan pendekatan hati yang  lemah lembut akan menarik para pemilih untuk memilih perempuan sehingga nantinya akan sukses duduk sebagai legislatif dan merumuskan berbagai kebijakan untuk mengatur negara  dalam mewujudkan kesejahteraan dan keadilan sosial. 
 
[pilihan-redaksi2]
Sementara itu Ketua DPP KPPI Dwi Septiawati dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelaksanaan Rakornas KPPI dari tanggal 23-25 Pebruari memiliki tujuan untuk melakukan konsolidasi perempuan Indonesia dalam menghadapai Pemilu Tahun 2018 dan tahun 2019. Disamping itu kegiatan ini juga bertujuan untuk mengkonsolidasikan program dan bertukar informasi terkait isu faktual dalam tahun politik. Hal ini sejalan dengan tema yang diangkat yaitu Satukan Langkah Menangkan Perempuan Caleg Berkualitas Pada Pemilu 2019. 
 
 
Rakornas yang dibuka secara resmi oleh Gubernur Bali yang ditandai dengan pemukulan gong ini, turut dihadiri sekitar 424 peserta yang terdiri dari para anggota dan pengurus KPPI dari seluruh Indonesia.

Reporter: bbn/rob



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami