UNHI Bakal Menyusun Kajian Wariga Belog Untuk Dijadikan Kurikulum 2019
Minggu, 15 April 2018,
16:50 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Beritabali.com.Denpasar, Universitas Hindu (UNHI) Indonesia akan menyusun kajian ilmiah Wariga Belog untuk dipersiapkan menjadi kurikulum yang rencana diajarkan kepada mahasiswa pada tahun 2019 mendatang.
[pilihan-redaksi]
Rektor UNHI Prof Made Damriyasa mengatakan terdapat beberapa tahapan sebelum Wariga Belog final menjadi kurikulum, yakni diperlukan capaian pembelajarannya terlebih dahulu, setelah itu menyusun kajian ilmiahnya baru kemudian bisa diajarkan. "Wariga Belog ini seperti pohon keilmuan, maka dari itu diperlukan kajian ilmiahnya sehingga selain menjadi kurikukum tersendiri juga bisa dimanfaatkan oleh keilmuan lainnya seperti pengobatan dan lainnya," ungkapnya Minggu (15/4) saat sosialisasi Wariga Belog di Gedung UNHI, Denpasar yang dihadiri organisasi masyarakat alumni perguruan tinggi di Surabaya, Suastika Bali.
Rektor UNHI Prof Made Damriyasa mengatakan terdapat beberapa tahapan sebelum Wariga Belog final menjadi kurikulum, yakni diperlukan capaian pembelajarannya terlebih dahulu, setelah itu menyusun kajian ilmiahnya baru kemudian bisa diajarkan. "Wariga Belog ini seperti pohon keilmuan, maka dari itu diperlukan kajian ilmiahnya sehingga selain menjadi kurikukum tersendiri juga bisa dimanfaatkan oleh keilmuan lainnya seperti pengobatan dan lainnya," ungkapnya Minggu (15/4) saat sosialisasi Wariga Belog di Gedung UNHI, Denpasar yang dihadiri organisasi masyarakat alumni perguruan tinggi di Surabaya, Suastika Bali.
Menurutnya, sistem perhitungan waktu Bali pada Wariga Belog bersifat universal dan jauh sebelum agama diciptakan. Maka dari itu, untuk menguji keakuratan inilah ranah keilmuan mempunyai peranan. Hasil capaiannya, kata dia tentu akan memberi manfaat yang lebih besar kepada banyak orang. Dengan memasukkan Wariga Belog dalam kurikulum Unhi, diharapkan tidak hanya mahasiswa dari Bali saja yang menerima manfaat, tetapi juga mahasiswa dari luar negeri yang sebelumnya sudah tertarik mempelajari Wariga Belog lewat ajaran Ida Pedanda Nyoman Temuku dari Payangan, Gianyar.
[pilihan-redaksi2]
"Saya dengar dari Beliau (Ida Pedanda Nyoman Temuku,-red) banyak juga warga asing yang berminat mempelajari di pesramannya, bahkan kalendernya banyak dikirim ke luar negeri, ini tentunya memberi peluang bagi Unhi untuk membuka studinya secara formal," ujarnya.
"Saya dengar dari Beliau (Ida Pedanda Nyoman Temuku,-red) banyak juga warga asing yang berminat mempelajari di pesramannya, bahkan kalendernya banyak dikirim ke luar negeri, ini tentunya memberi peluang bagi Unhi untuk membuka studinya secara formal," ujarnya.
Sementara itu Ida Pedanda Nyoman Temuku menjelaskan sistem perhitungan Wariga Belog merupakan perhitungan ilmu perbintangan yang matahari sebagai penanda, jarak bintang dan bulan dimana ketiganya berpengaruh terhadap manusia. Dari analisa itulah yang nantinya menjadi faktor penentu nasib seseorang. Arti Belog sendiri, lanjutnya merupakan akronim dari Behaviour (tingkah laku), Environment (alam/lingkungan) dan Logos yang bermakna harmonisasi perilaku manusia dengan alam. "Wariga Belog sifatnya sebagai traffic light dalam sandiwara kehidupan manusia," ujarnya.
Menurutnya kehidupan manusia harus memahami situasi alam dan jika menyalahkan manusia lain yang terbatas sebagai alasan kegagalan hanyalah pelarian saja. Hal ini semata-mata dipengaruhi perhitungan alam dalam Wariga Belog, sehingga manusia harus mampu mempelajari dan mengikuti alam.
Ida Pedanda menyambut baik jika Wariga Belog akan dijadikan kurikulum di UNHI karena dengan begitu akan bermanfaat luas bagi masyarakat Bali. (bbn/rob)
Berita Denpasar Terbaru
Reporter: bbn/rob