Sabara, Seorang Anggota Polsek Selat Ramaikan Belantika Lagu Pop Bali
Senin, 16 Juli 2018,
01:45 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, KARANGASEM.
Beritabali.com,Karangasem. Siapa bilang polisi hanya jago nangkap penjahat saja, dibalik tugasnya sebagai penegak hukum yang terkesan tegas dan garang itu. Rupanya, salah satu anggota Polisi berpangkat Aiptu yang bertugas di Polsek Selat mahir bernyanyi dan menciptakan lagu.
[pilihan-redaksi]
Pria asal Dusun Wates Tengah, Desa Duda Timur, Selat Karangasem kelahiran 3 Mei 1974 yang bernama lengkap I Wayan Gede Swastika ini mengaku kepiawaiannya memciptakan lagu dan bernyanyi diperolehnya secara otodidak. Berawal dari hobinya bermain musik hingga akhirnya terciptalah sejumlah lagu yang kini menjadi single andalannya.
Pria asal Dusun Wates Tengah, Desa Duda Timur, Selat Karangasem kelahiran 3 Mei 1974 yang bernama lengkap I Wayan Gede Swastika ini mengaku kepiawaiannya memciptakan lagu dan bernyanyi diperolehnya secara otodidak. Berawal dari hobinya bermain musik hingga akhirnya terciptalah sejumlah lagu yang kini menjadi single andalannya.
"Untuk single sudah ada tiga lagu, judunya Beda Kasta, MOLEH (Mokoh Lengeh) dan single terbaru berjudul Semara di Pengungsian," kata pria yang memiliki nama panggung Sabara itu.
Dari ketiga lagunya tersebut, salah satu singgle yang berjudul "MOLEH" kini cukup diminati kalangan masyarakat, hal ini terbukti dari sekian banyak lagu Pop Bali yang ada, lagu "MOLEH" hampir setiap hari diminta pencinta lagu Pop Bali di sejumlah radio yang ada di Pulau Dewata ini.
Dikatakan Sabara, lagu "MOLEH" ini menceritrakan tentang seorang wanita berperawakan gemuk atau istilah Balinya "Mokoh" yang sering diejek dan dijadikan bahan candaan oleh para lelaki dengan mengatakan gemuk dan bodoh atau "Mokoh lengeh" namun sang kekasih tidak perduli dan tetap sayang mencintai wanita tersebut dengan sepenuh hatinya.
"Terciptanya Lagu "MOLEH" ini terinspirasi dari seorang wanita yang gendut serta kurang percaya diri namun ada seorang lelaki justru melihat kekurangannya sebagai suatu kelebihan yang tidak dimiliki oleh wanita lainnya," ujarnya.
[pilihan-redaksi2]
Sementara itu, Proses pembuatan lagu "MOLEH" ini terbilang cukup cepat dimana dari awal merangkai kata dan nada hingga menjadi singgle kedua Sabara hanya butuh waktu sekitar 3 minggu saja. Tidak sampai disana, setelah lagu ini mendapat respon cukup bagus dari masyrakat, beberapa waktu lalu juga telah dilakukan penggarapan pembuatan video klipnya dengan mengandeng Yasa Sega sebagai produsernya. Syuting video Klip Moleh ini dilakukan di dua tempat yakni di Areal terminal bawah Pura Pasar Agung Selat, Karangasem dan areal Pantai Bias Tugel, Padangbai, Manggis, Karangasem.
Sementara itu, Proses pembuatan lagu "MOLEH" ini terbilang cukup cepat dimana dari awal merangkai kata dan nada hingga menjadi singgle kedua Sabara hanya butuh waktu sekitar 3 minggu saja. Tidak sampai disana, setelah lagu ini mendapat respon cukup bagus dari masyrakat, beberapa waktu lalu juga telah dilakukan penggarapan pembuatan video klipnya dengan mengandeng Yasa Sega sebagai produsernya. Syuting video Klip Moleh ini dilakukan di dua tempat yakni di Areal terminal bawah Pura Pasar Agung Selat, Karangasem dan areal Pantai Bias Tugel, Padangbai, Manggis, Karangasem.
Meski menjadi seorang penyanyi hanya sebatas menyalurkan hobi saja, namun dirinya tetap berharap agar kedepan lagu-lagu Bali khususnya makin dicintai dan diminati oleh masyarakat Bali sendiri karena menyanyikan lagu Bali adalah salah satu upaya melestarikan budaya Bali.
Selain itu, kedepan Sabara juga akan semakin memantapkan langkahnya meramaikan belantika musik Bali dengan berencana membuat mini album yang terdiri dari delapan lagu hasil ciptaannya sendiri. (bbn/igs/rob)
Berita Karangasem Terbaru
Reporter: -