Akun
user@gmail.com

Beritabali ID: 738173817


Langganan
logo
Beritabali Premium Tidak Aktif

Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium

Aktif sampai 23 Desember 2025


New York, USA (HQ)

750 Sing Sing Rd, Horseheads, NY, 14845

Call: 469-537-2410 (Toll-free)

hello@blogzine.com
PDAM Karangasem Tanggung Kerugian Pelanggan Akibat Manipulasi Meter Air di Rendang

Jumat, 3 Oktober 2025, 16:50 WITA Follow
image

beritabali/ist/PDAM Karangasem Tanggung Kerugian Pelanggan Akibat Manipulasi Meter Air di Rendang.

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KARANGASEM.

Perumda Tirta Tohlangkir atau PDAM Karangasem memastikan kerugian konsumen akibat ulah oknum staf terkait manipulasi pencatatan meter di Kecamatan Rendang akan sepenuhnya ditanggung perusahaan.

Hal ini diungkapkan Direktur Perumda Tirta Tohlangkir, I Komang Aryadi Parwatha usai bertemu dengan para perbekel di Kecamatan Rendang pada Jumat (3/10/2025).

"Ya tadi kita undang 5 Perbekel untuk mebahas terkait keluhan pelanggan di Rendang, kita sudah sampaikan hasil konsultasi BPKP Bali, kita akaan data dulu, untuk kerugian sepenuhnya akan di tanggung perusahaan melalui CSR," terang Parwatha.

Jumlah pelanggan PDAM di wilayah Kecamatan Rendang tercatat sekitar 4.000 orang. Namun, belum bisa dipastikan berapa banyak yang terdampak akibat manipulasi data meteran tersebut. Dalam waktu dekat, tim PDAM akan turun langsung melakukan pengecekan meter pelanggan.

"Kita akan data dulu agar ketemu nanti selisihnya. Yang jelas atas kondisi ini kami tidak ingin merugikan pelanggan," imbuhnya.

Sebelumnya, Perumda Tirta Tohlangkir Karangasem telah melayangkan surat peringatan (SP) kepada salah satu stafnya di Kecamatan Rendang. Hal ini buntut dugaan praktik pembacaan meter air dari atas meja yang terbukti merugikan pelanggan.

Oknum staf tersebut mengakui telah mengunggah data pemakaian air tanpa pembacaan meter secara langsung di lapangan. Data yang di-upload hanyalah hasil rata-rata sehingga menyebabkan kerugian bagi perusahaan maupun pelanggan.

Dari hasil penelusuran internal, staf itu tidak melakukan pembacaan meter sejak Februari hingga Juni 2025. Data yang diinput hanya dirata-ratakan hingga memicu lonjakan tagihan tak wajar. Kondisi ini membuat sejumlah pelanggan kaget lantaran biaya pemakaian meningkat drastis.

logo

Berlangganan BeritaBali
untuk membaca cerita lengkapnya

Lanjutkan

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/krs



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami