search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Aktivis Prodem Bali: Waspadai "Gombalisasi" IMF-WB Terulang Kembali
Kamis, 11 Oktober 2018, 08:19 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com,Denpasar. Pameran bertajuk "Dari Globalisasi ke Gombalisasi menuju Go-Balisasi" yang menghadirkan puluhan karya kartun dan poster diselenggarakan aktivis Prodem Bali bersama koalisi Gerak Lawan untuk mengkiritisi pertemuan tahunan IMF-World Bank di Nusa Dua. 
 
[pilihan-redaksi]
Aktivis Prodem Bali I Gusti Ngurah Karyadi mengungkapkan tema yang diangkat dalam pameran memaknai istilah Globalisasi mengacu pada tujuan awal Bank Dunia dan IMF ketika didirikan untuk menciptakan persaudaraan dan kemakmuran pasca Perang Dunia.
 
Tetapi kemudian, kata dia terjadi gombalisasi dimana melalui pemberian hutang, IMF justru membiarkan rezim-rezim korup seperti Orde Baru di Indonesia melakukan korupsi dan menyengsarakan rakyat. "Sehingga rakyat hanya dapat gombal-gombalnya saja," tegasnya sembari berharap kedepan berawal dari Bali, situasi itu akan berubah sehingga dari Bali akan kembali tercipta kemakmuran bersama.
 
Sedangkan koordinator Prodem Bali, Nyoman Mardika mengatakan pameran ini bertujuan untuk menjaga akal sehat kita agar jangan menerima begitu saja tanpa memahami kepentingan di balik kebaikan mereka. Di banyak kasus, kata dia, kedua lembaga itu bukannya mendorong kemakmuran tetapi justru ketergantungan. 
 
Sementara Muhammad  Reza Sahib dari Koalisi Gerak Lawan menyebut, pameran ini merupakan bukti bahwa di Bali pun ada komponen yang bersikap kritis terhadap IMF. 
 
"Kita bangga karena yang kita perjuangkan adalah kepentingan bersama bangsa ini, bahkan kepentingan masyarakat global," tegasnya.
 
[pilihan-redaksi2]
Dalam kasus Bali, dia berharap, pariwisata akan berkembang dengan akar budaya yang kuat yang menjadi keunggulan Bali dan tak terlalu mengharapkan investor besar yang justru akan merusak Bali. Karena itu, dia mengaku kagum dengan Gerakan Bali Tolak Reklamasi yang terus berjuang menolak proyek tersebut. 
 
Puluhan karya kartun dan poster kini dipajang di Jatijagat, Kampung Puisi, Renon, Denpasar hingga Sabtu, (13/10). Karya-karya yang dipajang adalah karya kartunis Bali Gus Dark, sedang poster adalah karya Alit Ambara bersama Nobody Corp. Selain itu ada juga karya mural oleh komunitas Jamur, karya komik serta lukisan yang langsung digarap di lokasi. Sejumlah seniman asing terlibat dalam acara ini seperti dari Afrika Selatan dan Belanda. (bbn/rls/rob)

Reporter: bbn/rls



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami