Akun
guest@beritabali.com
Beritabali ID: —
Langganan

Beritabali Premium Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Pengarang Melahirkan Karya Sastra Karena Semata Penghargaan?
Minggu, 2 Desember 2018,
11:35 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, GIANYAR.
Beritabali.com,Gianyar. Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt., melalui sejumlah tulisannya, kehadiran Hadiah Sastra Rancage memang terbukti merupakan salah satu pilar penting penunjang kehidupan sastra berbahasa Ibu di Indonesia, termasuk bahasa Bali.
[pilihan-redaksi]
Hal selaras turut disampaikan pula Pengamat bahasa dan sastra Bali yang juga peneliti di Balai Bahasa Bali, I Made Sudiana, M.Hum, bahwa adanya proses kreatif dan kesempatan meraih penghargaan tentu memacu lahirnya para pengarang. Namun seturut itu, lahir pertanyaan: apakah pengarang melahirkan karya semata karena penghargaan?
Hal selaras turut disampaikan pula Pengamat bahasa dan sastra Bali yang juga peneliti di Balai Bahasa Bali, I Made Sudiana, M.Hum, bahwa adanya proses kreatif dan kesempatan meraih penghargaan tentu memacu lahirnya para pengarang. Namun seturut itu, lahir pertanyaan: apakah pengarang melahirkan karya semata karena penghargaan?
Terlepas dari perdebatan tersebut, telah terbukti bahwa setiap tahunnya karya-karya sastra Bali modern yang lahir terus meningkat, baik secara kualitas maupun kuantitas.
Selain itu, mengemuka pula bahasan perihal sastra Bali di era modern kini dan bagaimana kehadirannya dapat dipahami secara menyeluruh oleh generasi muda saat ini.
“Dalam hal ini, sikap positif berbahasa Bali penutur bahasa Bali perlu ditingkatkan. Dan penulis karya Sastra Bali Modern mengemban misi yang sangat vital dalam pembinaan bahasa Bali,” ungkap I Made Sudiana dalam Program Dialog Sastra #62, yang diselenggarakan Bentara Budaya Bali (BBB).
Dialog ini mengetengahkan perbincangan seputar sastra Bali modern dan Rancage. Acara berlangsung pada Jumat (30/11), menghadirkan pembicara pengamat bahasa dan sastra Bali yang juga peneliti di Balai Bahasa Bali, I Made Sudiana, M.Hum. serta I Gde Agus Darma Putra, penulis buku Bulan Sisi Kauh yang meraih Hadiah Sastra Rancage 2018.
Hadiah Sastra Rancage merupakan penghargaan yang diberikan kepada orang-orang yang dianggap telah berjasa bagi pengembangan bahasa dan sastra daerah. Diberikan pertama kali pada tahun 1989 kepada pengarang Sunda Yus Rusyana, atas inisiatif sastrawan Ajip Rosidi. Hingga tahun 1993, penghargaan ini hanya mencakup tulisan-tulisan berbahasa Sunda, namun kemudian diberikan pula untuk karya-karya sastra berbahasa Jawa (sejak 1994), sastra Bali (sejak 1998) dan sastra Lampung (sejak 2008).
[pilihan-redaksi2]
Diskusi yang dipandu oleh Luh Yesi Candrika, S.S., M.Hum. ini bukan saja mengulas perihal peranan Hadiah Sastra Rancage dalam menghidupkan dan merawat sastra Bali modern, tetapi juga tinjauan penggunaan Bahasa Bali dalam sastra Bali modern.
Diskusi yang dipandu oleh Luh Yesi Candrika, S.S., M.Hum. ini bukan saja mengulas perihal peranan Hadiah Sastra Rancage dalam menghidupkan dan merawat sastra Bali modern, tetapi juga tinjauan penggunaan Bahasa Bali dalam sastra Bali modern.
Pada kesempatan tersebut, hadir pula sejumlah sastrawan Bali, antara lain Anak Agung Mas Ruscitadewi, Mas Triadnyani, Gede Gita Purnama (Peraih Rancage 2016), Carma Citrawati (Peraih Rancage 2017), Putu Supartika (Peraih Rancage 2017) dan lain-lain. Termasuk Kepala Balai Bahasa Bali, Toha Machsum, S.Ag., M.Ag. (bbn/rls/rob)
Berita Premium
Reporter: bbn/rls
Berita Terpopuler
01
02
03
04
05
Bajang Karangasem Tewas Tertabrak Truk di Depan Depo Pertamina Antiga
Dibaca: 3011 Kali
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu
Senin, 22 September 2025

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama
Sabtu, 20 September 2025

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda
Sabtu, 23 Agustus 2025

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
Jumat, 30 Mei 2025

29 Pasangan Ikuti Nikah Massal di Pengotan
Kamis, 15 Mei 2025