Akun
guest@beritabali.com
Beritabali ID: —
Langganan
 
				Beritabali Premium Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Motif Tato Rangda Dari Pelestarian Hingga Bentuk Penghormatan
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Terdapat beragam alasan yang memotivasi seseorang untuk menggunakan tato Rangda. Mulai dari kebutuhan akan citra nuansa Bali, pelestarian budaya, penekanan identitas dan penghormatan.
Hal tersebut terungkap dalam sebuah artikel ilmiah yang berjudul “Kajian Motivasi Tato Rangda pada Orang Bali” yang dipublikasikan dalam Jurnal Studi Kultural Volume III, nomor 1 tahun 2018. Artikel tersebut ditulis oleh I Nyoman Anom Fajaraditya Setiawan dan I Nyoman Jayanegara dari STMIK STIKOM Indonesia.
I Nyoman Anom Fajaraditya Setiawan dan I Nyoman Jayanegara memaparkan tato Rangda sebagai bentuk penghormatan merujuk pada penilaian positivistic terhadap bentuk dan Filosofi Rangda. Tato Rangda juga sebagai bentuk pelestarian sebagai upaya bentuk perlawanan terhadap motif luar.
Bentuk wujud visual pada bentuk Rangda secara nyata merupakan bentuk yang mengarah pada ornament Bali dan seolah olah memberikan pesan ke-Bali-annya. Alasan ini terkait dengan penekanan identitas dan citra nuansa Bali.
I Nyoman Anom Fajaraditya Setiawan dan I Nyoman Jayanegara juga menuliskan bahwa tato dalam kehidupan masyarakat memiliki beragam alasan.
Tato memiliki tempat tersendiri bagi penggunanya atau yang memanfaatkannya. Diungkapkan bahwa tato memiliki andil dalam seni dan perkembangan budaya dalam masyarakat.
Baca juga:
Ringankan Beban Krama dan Lestarikan Adat, Desa Adat Asak Konsisten Gelar Upacara Ngaben Massal
Rangda sendiri memiliki tempat khusus pada orang Bali khususnya dalam Hindu Bali. Wujud Rangda yang menyeramkan dan diselimuti filosofis dari Rangda sendiri membuat hanya segelintir orang yang mewujudkannya dalam tato. Hal ini diasumsikan tidak sembarang orang yang memakai Wujud Rangda dalam pengaplikasian tato.
Reporter: bbn/mul
Berita Terpopuler
ABOUT BALI
 
					Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu
 
					Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama
 
					Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda
 
					Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
 
					 
				 
                                 
                                                    