search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Petani di Pupuan Meninggal Terjatuh dari Pohon Cengkih
Kamis, 4 April 2019, 20:00 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Beritabali.com, Tabanan. Seorang petani, I Made Puspa, 69 tahun, ditemukan tewas mengenaskan di bawah pohon cengkih di Banjar Dinas Jelijih Kelod, Desa Jelijih Punggang, Kecamatan Pupuan, Tabanan pada Rabu (3/4) sekitar pukul 19.30 Wita. 
 
[pilihan-redaksi]
Korban tewas diduga terjatuh dari pohon cengkih yang ia panjat sebelumnya. Akibat kejadian tersebut korban mengalami patah tulang leher. Sebelum ditemukan meninggal, Made Puspa sekitar pukul 13.00 Wita pamitan kepada istrinya pergi ke kebun untuk memetik cengkih. Kebun seluas 3 hektar yang digarap korban adalah milik I Made Buana warga dari Banjar Durentaluh, Desa Belimbing, Kecamatan Pupuan. 
 
Pada Rabu (3/4) hingga pukul 18.00 Wita, korban tak kunjung pulang. Lantas anak kandung korban I Made Suardika, 44 tahun mencari ke kebun. Suardika terkejut melihat ayah tergeletak di bawah pohon cengkih dengan posisi menengadah. Saat dilakukan pengecekan korban sudah meninggal. 
 
 
[pilihan-redaksi2]
Kapolsek Pupuan, AKP Ida Bagus Mahendra ketika dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut. Bahwa korban diduga terjatuh dari pohon cengkih setinggi 10 meter. "Penyebab korban terjatuh diduga juga terpeleset," katanya, Kamis (4/4). 
 
Dugaan penyebab kematian korban karena jatuh dari pohon cengkih, dikuatkan dengan pemeriksaan awal oleh petugas medis Puskemas Pupuan II. Bahwa tidak ada tanda kekerasan ditemukan di tubuh korban. Melainkan ditemukan tulang leher korban patah. 
 
"Jenazah sudah dibawa ke rumah duka untuk segera dilakukan upacara oleh keluarganya," ujarnya. (bbn/tab/rob)
 

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami